Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Ingatkan 3 Bahaya Skincare Share in Jar

Kompas.com - 04/03/2023, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber BPOM

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan bahaya skincare atau produk perawatan kulit dalam kemasan share in jar.

Seperti diketahui, skincare ini belakangan marak dijajakan secara daring di toko daring atau media sosial.

Namun, tahukah kamu, ada risiko kesehatan atau bahaya di balik skincare share in jar. Sebelum mengenali beberapa risiko tersebut, kenali dulu apa itu skincare share in jar.

Baca juga: 16 Kosmetik Berbahaya yang Dilarang BPOM 2022

Apa itu skincare share in jar?

Menurut BPOM, skincare share in jar adalah kosmetik yang dijual ulang dalam kemasan atau jar, yang biasanya menggunakan wadah berukuran lebih kecil dari asli dari pabrik.

Umumnya, orang menggunakan produk perawatan kulit ini untuk mencoba dulu, tanpa perlu membeli barang dalam ukuran dan harga aslinya.

Atau, ada juga orang yang mencari kosmetik ini untuk mendapatkan produk dengan harga yang lebih ekonomis.

Baca juga: 16 Kosmetik Berbahaya yang Dilarang BPOM 2022

Apa saja bahaya skincare share in jar?

BPOM menjelaskan, kosmetik share in jar sebenarnya termasuk kategori produk ilegal, meskipun isi dan merek dagangnya sudah mengantongi izin edar dari otoritas kesehatan.

Pasalnya, pengemasan termasuk bagian dari proses produksi kosmetik. Perlu diketahui, proses produksi skincare hanya boleh dilakukan industri yang berizin untuk memproduksi kosmetik.

Tak hanya itu, share in jar termasuk kosmetik ilegal karena jenis dan ukuran kemasan yang telah dijual ulang tersebut berbeda dari produk yang terdaftar di BPOM.

Selain ilegal, BPOM menyebutkan ada beberapa potensi bahaya skincare share in jar yang perlu diwaspadai karena produknya belum terjamin keamanannya, antara lain:

  • Kebersihan belum terjamin

Proses pengemasan kosmetik share in jar lazim tidak dikerjakan industri kosmetik sesuai standar kesehatan, melainkan dikerjakan awam.

Proses pengemasan kembali skincare tanpa memperhatikan standar industri kosmetik tidak dapat dijamin kebersihannya. Sehingga, produk lebih rentan tercemar kuman.

Selain itu, proses pengemasan ulang kosmetik ini umumnya juga dikerjakan di tempat yang tidak memenuhi standar Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) yang ditetapkan BPOM.

Baca juga: 5 Tips Menghindari Kosmetik Berbahaya Menurut BPOM

  • Cemaran dari kemasan

Jenis kemasan share in jar yang berbeda dari wadah aslinya, terlebih jika tidak sesuai standar industri kosmetik, dikhawatirkan memicu reaksi kimia atau fisika dari bahan kosmetik dan wadah baru tersebut.

Reaksi tersebut, terkadang menghasilkan zat cemaran yang berbahaya untuk kesehatan.

  • Uji stabilitas meragukan

Setiap produk kosmetik yang beredar perlu izin edar yang diperoleh dari serangkaian pemeriksaan, salah satunya uji stabilitas produk.

Namun, kosmetik share in jar belum dapat dipastikan sudah menjalani uji stabilitas produk ulang atau belum untuk mengetahui kesesuaian antara kemasan baru dengan isi produk.

Setelah menyimak beberapa bahaya skincare share in jar menurut BPOM di atas, jangan sembarangan lagi menggunakan produk ini. Pastikan Anda juga segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan efek kosmetik ini.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Alergi Kosmetik dan Cara Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter…

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Outsourcing yang Dimulai Era Megawati Akan Dihapus Prabowo, Ini Respons PDIP

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasan Nasbi Mundur, Ini Perjalanannya dari Tim Jokowi ke Prabowo

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Letjen Kunto Dimutasi, Usai Try Sutrisno Disebut dalam Forum Purnawirawan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah, Tukar Sebelum 30 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Anggotanya Foto dengan Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo: Gue Heran di Indonesia Ada Demo Dukung Koruptor

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan, Kader PDI-P Waspada di Bawah Komando Megawati

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Tersinggung Postingan Piyu soal Royalti, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri, Brother

api-1 . POPULAR-INDEX

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sudah Terkendali, Apa Penyebab Kebakaran Israel?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau