ERA modern ini, sel punca atau stem cell telah menjadi salah satu topik paling sering dibahas di dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan.
Sel punca menawarkan harapan baru dalam mengatasi berbagai penyakit dan kondisi medis yang sebelumnya sulit untuk diobati.
Tak hanya di bidang medis, sel punca juga mulai menjelma sebagai teknologi yang revolusioner di industri non-medis.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu sel punca, bagaimana perkembangannya, dan aplikasi canggih sel punca dalam terapi dan industri.
Sel punca adalah sel-sel yang belum memiliki fungsi khusus, namun memiliki kemampuan untuk membelah dan menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Sel punca memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai jenis sel yang diperlukan tubuh, seperti sel otot, sel darah, dan sel saraf.
Terdapat beberapa jenis sel punca, antara lain sel punca embrio, sel punca dewasa, dan sel punca yang diinduksi.
Sel punca atau stem cell adalah sel-sel yang memiliki kemampuan untuk memperbarui diri melalui pembelahan sel dan dapat berubah menjadi berbagai jenis sel yang lebih spesifik.
Berikut ini adalah beberapa jenis sel punca dan turunannya:
1. Sel Punca Embrio (Embryonic Stem Cells, ESCs)
Sel punca embrio berasal dari embrio yang berusia sekitar 4-5 hari. Pada tahap ini, embrio disebut blastokista dan terdiri dari sekitar 150 sel.
Sel punca embrio bersifat pluripoten, yang berarti mereka dapat menghasilkan semua jenis sel yang membentuk tubuh manusia, termasuk sel-sel otot, sel-sel saraf, dan sel-sel darah.
Namun, penggunaan sel punca embrio dalam penelitian dan terapi seringkali menimbulkan masalah etika dan kontroversi karena melibatkan penghancuran embrio manusia.
2. Sel Punca Dewasa (Adult Stem Cells, ASCs)
Sel punca dewasa ditemukan dalam jaringan dewasa dan berfungsi untuk memperbaiki dan memelihara jaringan tempat mereka ditemukan.
Contohnya adalah sel punca hematopoietik yang ditemukan di sumsum tulang dan bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, putih, dan keping darah.