Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Dampak Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 07/07/2023, 13:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak yang mengalami obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Perubahan kebiasaan sangat diperlukan pada anak obesitas untuk mengatasi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, termasuk mengubah pola makan dan lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Untuk lebih memahaminya, ketahui beberapa dampak obesitas pada anak berikut ini.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Anak-anak dan Dewasa

Dampak obesitas pada anak

Disarikan dari Mayo Clinic dan Healthline, berikut adalah beberapa dampak obesitas pada anak yang perlu diwaspadai.

  • Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa mengolah glukosa dengan baik sehingga memicu gangguan organ, termasuk mata, saraf, dan ginjal.

Anak-anak obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2. Namun, kondisi ini bisa disembuhkan dengan menjaga asupan makanan dan perubahan kebiasaan.

  • Memiliki kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi

Anak yang mengidap obesitas memiliki risiko untuk mengalami kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.

Kedua gangguan kesehatan tersebut akan menyebabkan penumpukan plak pada arteri sehingga membuatnya menyempit dan mengeras sehingga memicu masalah kesehatan lainnya, seperti serangan jantung dan stroke.

  • Mengalami nyeri sendi

Kelebihan berat badan akan menambah beban pada panggul dan lutut.

Akibatnya, anak-anak yang mengalami obesitas akan mengalami nyeri sendi dan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami cedera pada panggul, lutut, dan punggung.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sleep Apnea pada Anak, Penyebab, dan Gejalanya

  • Memiliki gangguan pernapasan

Obesitas juga bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan, seperti asma dan apnea tidur.

Namun, belum diketahui secara pasti alasan kenapa obesitas bisa memicu gangguan pernapasan.

  • Mengalami gangguan pelemahan hati non-alkohol (NAFLD)

Gangguan pelemahan hati non-alkohol atau nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) adalah kondisi di mana terdapat endapan lemak pada lever atau hati.

Kondisi ini tidak memiliki gejala yang khusus, namun bisa menyebabkan luka dan kerusakan hati.

Selain mengalami masalah kesehatan fisik, obesitas pada anak juga akan menyebabkan masalah kesehatan secara mental, seperti:

  • Meningkatkan risiko kecemasan dan depresi
  • Menurunkan rasa percaya diri dan kualitas hidup
  • Mengalami masalah sosial, seperti intimidasi atau bullying

Meskipun memberikan dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, obesitas pada anak bisa dicegah dan disembuhkan.

Cara mengatasi obesitas pada anak umumnya akan berfokus pada perubahan asupan makanan dan melakukan pola hidup sehat.

Beberapa anak yang obesitas juga perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu serta melakukan prosedur operasi jika diperlukan.

Dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar sangatlah penting sehingga bisa mencegah dampak obesitas pada anak, baik secara fisik maupun secara mental.

Baca juga: 5 Olahraga Kardio untuk Menurunkan Berat Badan secara Efektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com