KOMPAS.com- Menikah dengan seorang penderita bipolar bisa memberikan tantangan tersendiri.
Penerita bipolar bisa mengalami fase mania atau hipomanik dan fase depresi. Saat memasuki fase mania atau hipomanik, mereka bisa memiliki gairah seks yang tinggi, terlibat dalam perilaku yang beresiko, dan menghambur-hamburkan uang tanpa alasan yang jelas.
Sebaliknya, saat fase depresi mereka bisa terlihat malas beraktivitas, enggan bersosialisasi, dan memiliki gairah seks yang rendah.
Anak yang dibesarkan dengan orangtua yang tidak memiliki emosional stabil bisa menganggu perkembangan dan pertumbuhannya. Anak juga bisa merasa sulit mendapatkan ruang yang aman.
Hal semacam ini tentu membuat sisi emosional Anda bisa terguncang. Bahkan, Anda bisa sulit mempertahankan stabilitas dalam pernikahan.
Baca juga: Penting Diwaspadai, Ini Penyebab Bipolar Kambuh
Meski ada banyak tantangan yang bisa Anda temui saat menikah dengan penderita bipolar, bukan berarti rumah tangga Anda tidak bisa bahagia.
Berikut hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan pernikahan bersama penderita bipolar:
Konseling bersama pasangan sangat penting untuk mengatasi rasa kesal atas tindakan pasangan bipolar.
Hal yang umum bagi seseorang dengan gangguan bipolar untuk menyakiti dan menyinggung pasangannya.
Saat seseorang pertama kali didiagnosis, seringkali ada masalah hubungan yang perlu ditangani.
Konseling dapat membantu Anda untuk memahami bahwa ada penyakit yang terlibat dalam perilaku yang menyakitkan itu.
Konseling juga mempermudah Anda untuk memaafkan perilaku yang terjadi selama keadaan suasana hati yang berubah.
Cobalah terlibat dalam sesi perawatan pasangan Anda. Menjadi bagian dari perawatan pasangan Anda memiliki banyak manfaat, seperti memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang penyakitnya.
Dengan menemani pasangan saat konseling, Anda juga bisa membantu memberikan informasi akurat pada psikiater, dan belajar menemukan tanda-tanda episode yang akan datang.
Anda juga bisa melaporkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan sehingga dokter bisa memberikan perubahan pengobatan cepat yang dapat membantu pasangan Anda menghindari rawat inap.
Baca juga: Apakah Penyakit Bipolar Bisa Sembuh? Berikut Faktanya...
Sangat penting mendedikasikan waktu untuk kesehatan fisik dan mental Anda sendiri, baik itu pergi ke kelompok pendukung, berbicara dengan terapis, atau menghadiri kelas yoga.
Berada dalam hubungan yang sehat dengan penderita gangguan bipolar tidak hanya membutuhkan penanganan yang hati-hati terhadap penyakitnya.
Anda juga perlu menyisihkan waktu untuk melakukan perawatan diri. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari 3 Tips Jaga Kestabilan Rumah Tangga saat Pasangan Menderita Bipolar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.