Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Suasana Hati, Gangguan Bipolar juga Pengaruhi Kehidupan Seks

Kompas.com - 26/08/2023, 21:20 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang bisa membuat kita merasakan perubahan mood yang ekstrim.

Selain mempengaruhi suasana hati, bipolar juga bisa mempengaruhi kehidupan seks kita.

Orang yang menderita gangguan bipolar bisa mengalami manik dan depresi tingkat tinggi.

Perubahan suasana hati ini bisa terjadi dalam hitungan hari hingga bulan.

Lalu apa pengaruhnya terhadap kehidupan seks?

Selama episode manik, pasien bipolar bisa mengalami hiperseksualitas atau peningkatan aktivitas seksual.

Hal ini bisa membuat mereka melakukan tindakan yang mungkin berdampak negatif, seperti tertular infeksi menular seksual.

Saat berada dalam fase depresi, mereka bisa kehilangan minat terhadap seks.

Hal ini bisa menimbulkan masalah dalam hubungan dan menurunkan harga diri penderitanya.

Riset dalam International Jorunal of Bipolar juga menemukan bahwa wanita dengan gangguan bipolar mengalami tekanan dan ketidakpuasan seksual yang tinggi.

Sementara itu, riset 2018 dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa pria dengan gangguan bipolar lebih mungkin mengalami gejala disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang tidak mengalami gangguan tersebut.

Meski demikian, tidak semua orang dengan gangguan bipolar mengalami gejala seksual, hanya saja prevalensinya lebih tinggi pada kelompok ini.

Baca juga: 4 Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks, Ada Salmon dan Apel

Seks saat episode depresi

Episode depresi bisa menyebabkan penderitanya merasa sedih, cemas, atau putus asa.

Pada seseorang dengan gangguan bipolar, hal ini juga dapat menyebabkan hiposeksualitas, yaitu dorongan seks yang rendah atau hampir tidak ada.

Seseorang dengan hiposeksualitas mungkin mengalami gejala seperti:

  • kurangnya minat pada seks
  • merasa secara fisik tidak menarik atau tidak diinginkan
  • ketidaktertarikan pada kebersihan atau perawatan pribadi
  • merasa rentan atau tidak berharga secara seksual, yang mungkin menghalangi mereka untuk terlibat
  • kelelahan fisik, yang membuat seks menjadi sulit.

Pasien yang mengalami hal tersebut juga bisa merasa bersalah karena kurangnya hasrat seksual, yang dapat memicu siklus keraguan diri dan perasaan tidak diinginkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau