KOMPAS.com - Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang bisa membuat kita merasakan perubahan mood yang ekstrim.
Selain mempengaruhi suasana hati, bipolar juga bisa mempengaruhi kehidupan seks kita.
Orang yang menderita gangguan bipolar bisa mengalami manik dan depresi tingkat tinggi.
Perubahan suasana hati ini bisa terjadi dalam hitungan hari hingga bulan.
Selama episode manik, pasien bipolar bisa mengalami hiperseksualitas atau peningkatan aktivitas seksual.
Hal ini bisa membuat mereka melakukan tindakan yang mungkin berdampak negatif, seperti tertular infeksi menular seksual.
Saat berada dalam fase depresi, mereka bisa kehilangan minat terhadap seks.
Hal ini bisa menimbulkan masalah dalam hubungan dan menurunkan harga diri penderitanya.
Riset dalam International Jorunal of Bipolar juga menemukan bahwa wanita dengan gangguan bipolar mengalami tekanan dan ketidakpuasan seksual yang tinggi.
Sementara itu, riset 2018 dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa pria dengan gangguan bipolar lebih mungkin mengalami gejala disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang tidak mengalami gangguan tersebut.
Meski demikian, tidak semua orang dengan gangguan bipolar mengalami gejala seksual, hanya saja prevalensinya lebih tinggi pada kelompok ini.
Baca juga: 4 Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks, Ada Salmon dan Apel
Episode depresi bisa menyebabkan penderitanya merasa sedih, cemas, atau putus asa.
Pada seseorang dengan gangguan bipolar, hal ini juga dapat menyebabkan hiposeksualitas, yaitu dorongan seks yang rendah atau hampir tidak ada.
Seseorang dengan hiposeksualitas mungkin mengalami gejala seperti:
Pasien yang mengalami hal tersebut juga bisa merasa bersalah karena kurangnya hasrat seksual, yang dapat memicu siklus keraguan diri dan perasaan tidak diinginkan.
Beberapa efek samping obat mungkin berkontribusi terhadap masalah ini.
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), misalnya, dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual.
Efek samping ini juga dapat menyebabkan perubahan fisik, seperti kesulitan terangsang.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Jahe Bisa Tingkatkan Gairah Seks
Episode manik dapat menyebabkan seseorang dengan gangguan bipolar mengalami hiperseksualitas.
Mereka bisa merasa gairah seksnya sangat tinggi, sehingga dapat menimbulkan kesulitan.
Orang yang mengalami hiperseksualitas mungkin tidak pernah merasa puas dengan seks.
Mereka ingin terus berhubungan seks atau masturbasi selama berjam-jam tanpa benar-benar merasa telah menyelesaikan tindakan tersebut.
Hal ini dapat menimbulkan stres bagi orang tersebut dan pasangannya.
Selama episode manik, beberapa orang juga rentan melakukan praktik seksual berisiko atau mengalami kesulitan mengendalikan dorongan seksual.
Riset dalam jurnal Psikiatri melaporkan bahwa pria dengan gangguan bipolar cenderung memiliki lebih banyak pasangan dan lebih cenderung melakukan hubungan seks tanpa pelindung dibandingkan mereka yang tidak memiliki gangguan tersebut.
Ketika seseorang dengan gangguan bipolar mengalami hiperseksualitas.
Mereka mungkin melakukan masturbasi atau berhubungan dengan pasangan seksual baru dengan cara yang membahayakan pekerjaan atau hubungan yang sudah ada.
Baca juga: 3 Waktu saat Gairah Seks Wanita Berada di Puncaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.