Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhubungan Seks untuk Mendorong Persalinan, Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali?

Kompas.com - 24/08/2023, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Berhubungan seks adalah salah satu cara untuk merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir atau mendorong persalinan.

Aktivitas seksual terutama penetrasi selama kehamilan dapat dilakukan apabila ibu hamil sedang dalam kondisi sehat dan dengan posisi yang aman.

Artikel ini akan membahas frekuensi hubungan intim yang boleh dilakukan pasangan suami istri untuk memicu persalinan.

Baca juga: Tak Selamanya Aman, Seks saat Menstruasi Masih Bisa Sebabkan Kehamilan

Berhubungan seks untuk mendorong persalinan, sebaiknya dilakukan berapa kali?

Dokter spesialis kandungan dr. Bima Suryantara, Sp.OG (K) menyatakan, hubungan suami istri dapat dilakukan kapan saja, mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga atau mendekati hari perkiraan lahir (HPL).

Namun, pada kondisi kehamilan tertentu seperti plasenta previa atau letak ari-ari bayi di bagian bawah rahim, pasutri tidak dianjurkan berhubungan seksual karena dapat memicu pendarahan yang mengancam janin dan ibu.

"Sebenarnya hubungan suami istri boleh dilakukan kapan saja di setiap usia kehamilan, kecuali dengan alasan tertentu misalkan plasenta previa, ya jangan," ujar dokter Bima pada acara Parents Preparation Class yang digelar Havi CarexNgobrol Sehat di Solo, Minggu (20/8/2023).

Manfaat hubungan seksual selama kehamilan terutama mendekati HPL yaitu menjadi salah satu faktor pemicu kontraksi.

Ketika ada penetrasi, vagina akan menyempit dan berkontraksi. Karena hal ini, rahim ibu hamil pun akan ikut berkontraksi.

dr Bima Suryantara.,Sp.OG (K) pada acara Parents Preparation Class yang diprakrasai oleh Havi Care dan Ngobrol Sehat di Solo, Minggu (20/8/2023) dr Bima Suryantara.,Sp.OG (K) pada acara Parents Preparation Class yang diprakrasai oleh Havi Care dan Ngobrol Sehat di Solo, Minggu (20/8/2023)

Berbicara mengenai frekuensi hubungan intim, Bima menyebut tidak ada patokan tertentu terkait berapa kali berhubungan seksual selama kehamilan perlu dilakukan.

"Frekuensinya tidak ada acuan yang pasti. Mau tiap hari, mau dua kali sehari, mau dua hari sekali, tidak ada acuan pasti," tutur dokter kandungan yang bepraktik di RS JIH Solo tersebut.

Hal yang perlu dilakukan ketika melakukan hubungan intim yaitu pastikan posisinya benar dan tidak menekan perut ibu.

Para suami juga perlu mengamati ekspresi istri apakah tampak menahan nyeri atau rasa sakit akibat hubungan seksual.

Baca juga: Mengapa Asam Folat Penting untuk Ibu Hamil? Begini Kata Dokter

Bagaimana posisi bercinta yang aman untuk ibu hamil?

Dikutip dari Healthline, berikut posisi bercinta yang aman sesuai dengan trimester kehamilan:

  • Trimester pertama

Pada trimester pertama atau saat kandungan berusia 0-13 minggu, hubungan intim sebaiknya dilakukan dengan posisi bercinta misionaris atau man on top.

Tunda hubungan seks jika ibu hamil berada dalam kondisi morning sickness, seperti mual, muntah, dan menolak untuk makan.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau