Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Kesehatan Mental Bisa Meningkatkan Risiko Baby Blues pada Ibu

Kompas.com - 08/09/2023, 13:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

1

KOMPAS.com - Tahukah Anda wanita yang memiliki riwayat gangguan mental lebih rentan mengalami baby blues syndrome setelah melahirkan?

Baby blues syndrome ditandai dengan perasaan ambivalen, seperti senang dan senang secara bersamaan saat berada di dekat buah hati, hingga kecemasan berlebih.

Penyebab baby blues syndrome bisa bermacam-macam, dari kondisi ibu yang belum pulih pasca bersalin, kesulitan beradaptasi dengan peran baru, hingga memiliki riwayat gangguan mental.

Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara masalah kesehatan mental dengan risiko baby blues pada ibu pasca persalinan.

Baca juga: 3 Terapi untuk Mengatasi Baby Blues Menurut Ahli

Hubungan antara riwayat masalah kesehatan mental dengan risiko baby blues

Baby blues syndrome adalah kondisi umum terkait perubahan emosi yang banyak dialami wanita setelah melahirkan bayinya.

Psikolog klinis, Elina Raharisti Rufaidhah, S.Psi., M.A.Psi., menyatakan, seorang wanita bisa lebih rentan mengalami baby blues jika sebelumnya memiliki riwayat masalah kesehatan mental.

"Ibu yang memiliki riwayat gangguan cemas, bipolar, atau masalah kesehatan mental lainnya mungkin lebih rentan mengalami baby blues atau bahkan risiko mengalami postpartum depression (PPD) yang lebih tinggi," ucap Elina kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Anggota TNI Terduga Penembak Polisi di Way Kanan Serahkan Diri dan Ditahan

Elina melanjutkan, kondisi mental sebelum kehamilan dapat memengaruhi cara ibu dalam mengatasi perubahan hormon, adaptasi dengan lingkungan yang baru, dan tekanan emosional setelah melahirkan.

"Seorang ibu yang pernah mengalami gangguan cemas sebelumnya, seperti gangguan kecemasan umum, perubahan hormon selama kehamilan dan setelahnya dapat memperburuk gejalanya," imbuh Elina

Psikolog klinis yang beprakterk di RSUD Dr. Moewardi Surakarta kemudian menjelaskan, wanita dengan riwayat gangguan bipolar berisiko lebih tinggi mengalami fluktuasi mood yang signifikan setelah melahirkan.

Ibu dengan riwayat bipolar disorder dapat mengalami episode mania atau depresi pasca melahirkan, yang juga dapat menjadi tanda postpartum depression (PPD).

Selain gangguan cemas dan bipolar, depresi sebelum kehamilan juga menjadi faktor risiko baby blues pada ibu sekaligus meningkatkan kemungkinan terjadinya depresi pasca persalinan.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Baby Blues pada Ibu Tak Kunjung Sembuh?

Setiap riwayat masalah kesehatan mental sebelumnya, seperti gangguan bipolar, gangguan cemas, hingga depresi sebelum kehamilan, juga dapat meningkatkan risiko baby blues dan depresi pasca persalinan.

Oleh karena itu, wanita dengan riwayat gangguan mental sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog klinis, dokter kandungan, serta dokter spesialis kesehatan jiwa sebelum program hamil, selama masa kehamilan, hingga setelah melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
mknya seorang ibu yg hbs melahirkan hrs slalu didampingi diawasi di temani dan dibikin hepi..agar tdk mmbahayakan kesehatan mental ibu dan anak #jernihberkomentar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau