Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2024, 10:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Menghadapi stres sehari-hari akibat pekerjaan adalah hal yang wajar. Tapi, seberapa banyak stres yang sudah masuk kategori berat?

Meskipun setiap orang mengalami hari-hari yang menantang di tempat kerja, tapi jika stres yang dikelola sudah berlebihan lama kelamaan juga dapat menyebabkan gejala burnout atau kelelahan.

Menurut laporan lembaga survei Gallop tahun 2023, tingkat stres pekerja terus meningkat dalam satu dekade terakhir dan tahun 2022-2023 merupakan rekor tertinggi.

Meski gejalanya mirip, tetapi burnout dan depresi adalah dua kondisi yang berbeda. Depresi adalah gangguan mental yang dipicu oleh banyak hal, sedangkan burnout spesifik pada urusan kerja.

"Secara singkat burnout merujuk pada kondisi kelelahan fisik dan emosional di tempat kerja,"kata psikolog Sarah Sarkis.

Baca juga: 14 Manfaat Jalan Kaki 45 Menit Setiap Hari, Termasuk Mengurangi Stres

Jika stres di tempat kerja ini tidak diatasi bisa berpengaruh pada fisik, mental, dan juga kemampuan berpikir.

Walau gejala burnout sangat terkait dengan pekerjaan, tetapi seringkali juga merambat ke area kehidupan yang lain.

Kenali apa saja gejala-gejala burnout sehingga kita bisa segera mengambil tindakan:

1. Insomnia
Gangguan tidur ini termasuk tidur tidak nyenyak, sering terbangun, dan sulit untuk tidur kembali. Insomnia juga akan membuat fisik menjadi lelah sehingga emosi tidak stabil keesokan harinya.

2. Nyeri dan pegal
Kita akan mengalami sakit kepala, otot terasa tegang, atau ketidaknyamanan fisik lainnya.

3. Gangguan pencernaan
Gejala awalnya meliputi mual, sembelit, dan diare. Pada orang yang mengalami burnout biasanya mereka juga sering mengeluhkan sakit perut.

Baca juga: Mengapa Panas Dalam Termasuk Gangguan Pencernaan? Berikut Penjelasanya

4. Jadi lebih sinis
Kita mungkin merasa berjarak dengan pekerjaan atau rekan kerja, serta mulai timbul perilaku negatif. Sebagian orang juga merasa jadi lebih sinis atau kehilangan motivasi untuk bekerja.

5. Sulit konsentrasi
Sulit berkonsentrasi adalah gejala utama dari orang yang sedang burnout. Kita juga merasa kemampuan berpikir berkurang sehingga merasa tidak kompeten dalam pekerjaan.

Mengatasi burnout

Dalam hal burnout cara terbaik menghadapinya adalah dengan melakukan pencegahan. Ketika kita menyadari sedang mengalami burnout, sebaiknya kita langsung meningkatkan intensitas perawatan diri (self care).

"Tapi jika upaya mandiri yang dilakukan tidak berhasil, sebaiknya bicarakan dengan konselor atau terapis," saran Sarkis.

Jangan meremehkan burnout dan menganggapnya akan berlalu dengan sendirinya.

"Gejala burnout yang kitaalami merupakan cara tubuh untuk membuat kita mengambil jeda, berefleksi, dan mengatur ulang," kata psikolog klinis Monica Vermani.

Burnout yang tidak diatasi dapat memburuk dan membuat kita mengalami serangan panik, penurunan kinerja, malas masuk kantor, kegemukan atau penurunan berat badan, hingga daya tahan tubuh rendah.

Baca juga: 7 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Depresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau