Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Syukur Tingkatkan Peluang Panjang Umur, Menurut Penelitian

Kompas.com - 13/07/2024, 14:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru terhadap sekitar 50.000 suster lanjut usia di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa sikap bersyukur terkait dengan peluang umur panjang.

Melansir Science Alert pada Rabu (10/7/2024), penelitian ini dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health.

Meskipun tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat secara langsung, penelitian ini menunjukkan bahwa perspektif mental dapat memengaruhi kesehatan fisik.

Baca juga: Kenali 10 Penyakit Terbanyak yang Jadi Penyebab Kematian di Dunia

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan antara rasa syukur dan risiko tekanan mental yang lebih rendah serta kesejahteraan emosional dan sosial yang lebih besar," kata ahli epidemiologi Ying Chen dari Harvard TH Chan School of Public Health.

"Namun, hubungannya dengan kesehatan fisik masih kurang dipahami. Studi kami memberikan bukti empiris pertama tentang topik ini," lanjutnya.

Subjek penelitian ini berusia rata-rata 79 tahun ketika mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang menilai seberapa bersyukurnya mereka atas segala hal dalam hidup mereka pada 2016.

Para peneliti kemudian memeriksa catatan tersebut, yang dikumpulkan sebagai bagian dari proyek yang lebih besar, untuk melihat berapa banyak kematian yang terjadi pada 2019.

Baca juga: Resistensi Antimikroba di Ruang ICU jadi Penyebab Kematian

Sebanyak 4.608 orang meninggal selama tiga tahun. Namun mereka yang mendapat skor tertinggi dari skala rasa syukur, sekitar 9 persen lebih kecil kemungkinannya untuk termasuk di antara mereka yang meninggal.

Mereka yang menunjukkan rasa syukur yang lebih besar tampaknya lebih baik dalam menghadapi setiap penyebab kematian, terutama penyakit kardiovaskular.

Meskipun data tersebut dikontrol oleh faktor-faktor, seperti data sosiodemografi, riwayat kesehatan, dan pilihan gaya hidup, hal ini tidak cukup untuk mengatakan bahwa rasa syukur menyebabkan umur yang lebih panjang.

Ada banyak variabel yang terlibat di sini, termasuk sikap yang tumpang tindih seperti optimisme (yang sebelumnya juga dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik).

Namun, setidaknya rasa syukur biasanya terkait dengan kerangka berpikir yang positif. 

Baca juga: Kenali Kanker Hati, Nomor 3 Penyebab Kematian di Dunia

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang bersyukur cenderung lebih menjaga kebiasaan sehat, yang mungkin menjadi salah satu alasan temuan penelitian ini. 

Rasa syukur juga bisa membantu orang membina ikatan sosial, yang juga terkait dengan umur panjang, 

Peneliti lain percaya bahwa ada bukti lemah bahwa mempraktikkan rasa syukur dapat membantu meningkatkan kesejahteraan.

Analisis meta pada 2020 menemukan bahwa intervensi rasa syukur memiliki manfaat terbatas bagi orang yang menderita kecemasan dan depresi.

Namun, tindakan rasa syukur yang disengaja, seperti menulis rincian apa yang seseorang syukuri, telah terbukti bermanfaat bagi sebagian orang di masa lalu.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada cara untuk menumbuhkan rasa syukur secara sengaja, seperti menuliskan atau mendiskusikan apa yang Anda syukuri beberapa kali seminggu," ujar Chen.

Selanjutnya, tim peneliti ingin menyelidiki hubungan antara rasa syukur dan kematian pada kelompok orang yang lebih besar dan lebih beragam.

Baca juga: Kanker Kolorektal Nomor 2 Penyebab Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau