KOMPAS.com - Gaya hidup sehat dapat membantu menyembuhkan prediabetes, tetapi melewatkan waktu makan hanya akan menghambat usaha Anda.
Mengutip Mayo Clinic, pradiabetes berarti kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2.
Namun, tanpa perubahan gaya hidup lebih sehat, orang dewasa dan anak-anak dengan pradiabetes berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2.
Baca juga: Kapan Orang Dikatakan Alami Pradiabetes? Ini Penjelasannya...
Jika Anda menderita pradiabetes, kerusakan jangka panjang akibat diabetes mungkin sudah mulai terjadi, terutama pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal.
Perubahan gaya hidup untuk membalikkan kondisi tersebut meliputi makan makanan yang sehat, aktif bergerak, mengurangi berat badan, dan berhenti merokok.
Satu hal lain yang harus diperhatian adalah penderita pradiabetes pantang melewatkan waktu makan.
Meski Anda mengikuti perubahan gaya hidup lebih sehat, waktu makan yang suka Anda lewati akan membuat kadar gula darah lebih sulit dikendalikan, seperti yang dikutip dari Eating Well.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut apa yang menyebabkan melewatkan waktu makan harus dihindari penderita prediabetes.
Baca juga: Bagaimana jika Pradiabetes Tidak Diobati? Ini Penjelasannya...
Mengutip Eating Well, melewatkan waktu makan yang tepat menjadi pantangan penderita pradiabetes karena berikut:
Melewatkan makan dapat menyebabkan kadar gula darah tidak stabil sepanjang hari.
Kadar gula darah dapat turun rendah saat Anda melewatkan makan dan melonjak lagi saat Anda makan, kata Jocelyne Loran, RD, CDCES, spesialis perawatan dan pendidikan diabetes bersertifikat di University of Maryland Charles Regional Medical Center.
Kadar gula darah yang berfluktuasi secara stabil lebih baik untuk tubuh.
Kadar gula darah yang turun terlalu rendah bisa memicu detak jantung cepat, gemetar, berkeringat, gugup, cemas, mudah tersinggung dan bingung, pusing atau lapar, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Melewatkan waktu makan, terutama sarapan atau makan siang, juga mengakibatkan kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya selama waktu makan lainnya dalam sehari, menurut sebuah studi penelitian pada 2019 yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Pradiabetes? Ini Langkahnya...
Kadar gula darah memengaruhi rasa lapar dan nafsu makan. Bila Anda melewatkan waktu makan, Anda bisa merasa lebih lapar di waktu berikutnya.
Emily Van Eck, MS, RD, ahli gizi terdaftar yang tinggal di Austin, Texas mengatakan, semakin lapar Anda saat mulai makan, semakin besar kemungkinan Anda makan berlebihan.
Akibatnya, Anda mungkin akan kesulitan untuk benar-benar selaras dengan nafsu makan dan tanda-tanda rasa kenyang tubuh, yang dapat mempersulit Anda dalam mengelola gula darah.
Seiring berjalannya waktu, pola makan ini dapat mengganggu sensitivitas insulin, menurut sebuah studi pada 2023 dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics.
Dengan demikian, melewatkan waktu makan menjadi pantangan penderita pradiabetes karena membuat nafsu makan meningkat dan kadar gula darah tidak stabil sepanjang hari.
Baca juga: Fakta Pradiabetes pada Anak yang Harus Orangtua Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.