KOMPAS.com - Pradiabetes berarti kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis menderita diabetes tipe 2.
Mengutip Cleveland Clinic, pradiabetes merupakan tanda peringatan diabetes tipe 2.
Menurut American Diabetes Association, bagi orang berusia 45 tahun dengan pradiabetes, risiko 10 tahun untuk terkena diabetes tipe 2 adalah 9-14 persen.
Baca juga: Bagaimana jika Pradiabetes Tidak Diobati? Ini Penjelasannya...
Jika sudah didiagnosis diabetes tipe 2, Anda berisiko mengembangkan masalah Kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Namun, diagnosis pradiabetes cukup menantang karena kebanyakan penderitanya tidak merasakan gejala apa pun.
Kendati demikian, ada cara untuk mengetahui kapan seseorang dikatakan prediabetes yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Pradiabetes? Ini Langkahnya...
Meski prediabetes jarang memunculkan gejala, Anda dapat mengetahui kondisi ini terjadi dengan rajin melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.
Ini adalah satu-satunya cara akurat untuk mengetahui apakah Anda menderita prediabetes.
Seperti yang diketahui bahwa prediabetes adalah kondisi di mana gula darah tinggi, tetapi belum sampai mencapai level diabetes.
Jadi, untuk mengetahui kapan Anda dikatakan prediabetes, mengacu pada kadar gula darah yang Anda miliki.
Baca juga: Fakta Pradiabetes pada Anak yang Harus Orangtua Tahu
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, Anda akan dikatakan mengalami prediabetes, jika:
Untuk diketahui bahwa Anda akan mendapatkan diagnosis diabetes, jika:
Baca juga: Apakah Pradiabetes Bisa Dialami Anak-anak? Ini Ulasannya...
Sementara, Anda dikatakan sehat dengan gula darah normal, jika:
Penyedia layanan kesehatan mengandalkan pemeriksaan darah rutin untuk memeriksa pradiabetes.
Jika Anda memiliki faktor risiko pradiabetes, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyarankan pemeriksaan ini lebih sering.
Faktor risiko prediabetes meliputi riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, obesitas, kurang akitivitas fisik, berusia 45 tahun ke atas, merokok, mengalami sleep apnea obstruktif, sudah mengalami diabetes gestasional, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Baca juga: Siapa yang Berisiko Mengalami Pradiabetes? Ini Faktor Risikonya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.