Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Ungkap Cara Efektif agar Anak Puasa Ramadhan dengan Semangat

Kompas.com - 26/02/2025, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menyambut bulan Ramadhan, orang tua sering kali menghadapi tantangan dalam memotivasi anak-anak untuk berpuasa.

Pasalnya, anak-anak yang belum sepenuhnya memahami kewajiban berpuasa dalam Islam, biasanya memerlukan dorongan dari luar.

Psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, berbagi tips untuk membantu orang tua memotivasi anak menjalankan ibadah puasa dengan cara yang menyenangkan.

Sani yang merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengatakan bahwa orang tua bisa menawarkan hadiah sebagai bentuk motivasi.

"Misalnya, anak boleh memilih berhasil setengah hari, nanti dia misalnya boleh (diberi hadiah) dengan uang, boleh dengan barang yang dia suka," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari agar Pencernaan Tetap Sehat Selama Puasa

Namun, Sani menegaskan bahwa pemberian hadiah tersebut harus disepakati terlebih dahulu dengan anak.

"Tapi, tentunya ada kesepakatan di awal. Jadi enggak melulu masalah hadiah, tapi itu reward supaya anak senang dan itu diperbolehkan," tambahnya.

Hadiah yang diberikan bisa berupa uang atau barang, seperti buku atau mainan yang dapat merangsang kreativitas anak.

Sani menyarankan agar hadiah diberikan sesuai dengan kemampuan orang tua, tanpa harus berlebihan.

"Memang baiknya itu nanti ada hitungannya dan dikasihnya di ujung, bukan di hari itu. Kalau di hari itu, takutnya anak juga udah ngerasa puas dan enggak termotivasi lagi," jelasnya.

Selain hadiah, Sani juga mengingatkan pentingnya dukungan orang tua terhadap upaya anak menunaikan ibadah puasa.

Orang tua bisa memberikan apresiasi terhadap pencapaian anak, seperti bangun dini hari untuk sahur.

Baca juga: Kenapa Saat Puasa Kulit Kering? Berikut 4 Penyebabnya...

"Yang penting anak itu dikasih reward karena usahanya, bukan lalu langsung hasilnya," kata Sani.

"Karena, menurut saya kalau anak sudah melakukan usaha dengan baik, maka anak itu akan merasa terhargai atau terakui bahwa dia udah mulai usaha puasa," tambahnya.

Bulan Ramadhan, menurut Sani, juga dapat dijadikan momentum untuk mengajarkan anak berdisiplin dan membangun kebersamaan keluarga.

Orang tua dapat mengajarkan anak untuk disiplin bangun sahur, berbuka puasa tepat waktu, dan melaksanakan shalat berjamaah bersama keluarga.

Rutinitas sahur, berbuka puasa, dan shalat berjamaah bersama keluarga harapannya dapat menumbuhkan semangat anak untuk berpuasa dan memperkuat hubungan di antara anggota keluarga.

Dengan pembiasaan dan dukungan yang tepat, Sani berharap seiring bertambahnya usia, anak-anak akan memiliki motivasi internal untuk menjalankan ibadah puasa tanpa tergantung pada iming-iming hadiah dari orang tua.

Baca juga: Apakah Puasa Berbahaya bagi Ibu Hamil? Berikut Faktanya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau