KOMPAS.com — Air merupakan unsur yang vital bagi tubuh. Sayangnya, air sering kurang diperhitungkan dalam asupan sehari-hari. Padahal kekurangan cairan atau dehidrasi bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk untuk anak-anak.
"Dehidrasi ringan tidak hanya mengganggu fungsi tubuh, tapi juga mengganggu psikologis. Kekurangan cairan dalam skala ringan akan menyebabkan kelelahan, otot menjadi lemah, sakit kepala, dan mulut kering," kata Samantha Heller, ahli nutrisi klinis dari Center for Cancer Care, Amerika Serikat.
Gangguan konsentrasi dan ketidakstabilan mood juga terkait dengan kekurangan cairan dalam tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa jika kandungan air dalam organ tubuh menurun, maka fungsi organ berkurang dan tubuh mudah terpapar virus atau bakteri.
Dalam penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition ditemukan bahwa hanya 15-60 persen anak laki-laki dan 10-54 anak perempuan di Amerika Serikat yang minum air putih sesuai yang direkomendasikan.
Kekurangan cairan pada anak antara lain karena mereka lebih memilih minuman manis daripada air putih. Yang menarik, penelitian menunjukkan, anak-anak yang cukup minum air putih justru lebih sedikit mengonsumsi minuman manis.
Heller mengatakan, 55-75 persen berat tubuh kita terdiri dari air. "Kita tidak bisa hidup tanpa air lebih dari beberapa hari karena tubuh kita tidak bisa menyimpan air sehingga kita perlu mengganti cairan yang hilang dari tubuh setiap harinya," katanya.
Anak harus diberi air putih minimal 8 gelas setiap hari. Kebutuhan cairan anak juga disesuaikan dengan aktivitasnya. Beri lebih banyak cairan bila anak aktif bergerak. Jangan tunggu sampai anak merasa haus untuk memberinya minum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.