Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penekanan Dada Selamatkan Nyawa

Kompas.com - 18/10/2010, 11:18 WIB

Kompas.com - Bila Anda tidak menemukan tanda-tanda kehidupan pada orang yang tidak sadarkan diri, penekanan pada jantung perlu dilakukan untuk memulihkan sirkulasi darah. Penelitian menunjukkan, penekanan dada lebih efektif menyelamatkan nyawa dibanding dengan fokus pada pemberian napas buatan lewat mulut.

Penelitian terhadap 3.000 pasien menemukan, dalam kondisi darurat penekanan pada dada saja bisa meningkatkan peluang bertahan hidup hingga 22 persen. Meski begitu, penekanan jantung yang dikoordinasikan dengan pernapasan buatan mulut ke mulut tetaplah opsi terbaik.

Teknik penyelamatan nyawa pada korban yang tidak sadar dan pernapasan terhenti atau cardio pulmonary resuscitation (CPR) merupakan latihan kombinasi antara penekanan dada dengan pemberian napas buatan dari mulut ke mulut. Teknik biasa dilakukan dalam berbagai jenis kondisi darurat, seperti serangan jantung atau korban hampir mati tenggelam.

Bila jantung berhenti berdenyut, oksigen dalam darah berkurang, dalam waktu beberapa menit saja kondisi ini bisa menyebabka kerusakan otak permanen. Bila terjadi lebih dari 8 menit bisa terjadi kematian. Karena itu waktu memegang peranan sangat penting saat kita membantu orang yang tak sadarkan diri dan tak bernapas.

Namun sebelum memberikan teknik CPR pastikan korban benar-benar tidak sadarkan diri dan tidak berpanas. Sebab pemberian pernapasan buatan kepada orang yang tidak memerlukannya bisa membahayakan. Bila Anda sendirian pada situasi darurat tersebut, langkah pertama adalah memanggil bantuan medis darurat atau langsung membawa korban ke unit gawat darurat terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau