KOMPAS.com- Banyak orang sudah mengetahui perbedaan kolesterol jahat dan baik, tapi apa itu trigliserida mungkin belum banyak dipahami.
Kolesterol dan trigliserida sama-sama jenis lemak darah yang penting bagi kesehatan jantung. Jika kadarnya terlalu tinggi, deposit lemak dapat menempel di pembuluh darah yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dalam hal risiko serangan jantung, trigliserida tinggi ternyata sama berbahayanya dengan kolesterol jahat.
Penelitian yang dimuat tahun 2020 dan menganalisis 9.593 orang selama 7 tahun menemukan, trigliserida tinggi cenderung terjadi pada penderita hipertensi, diabetes melitus, atau penyakit jantung.
Salah satu penyebab kadar trigiliserida naik adalah pola makan tinggi lemak. Saat kita mengasup kalori berlemak, kadar lemak dalam darah ikut naik. Tubuh juga membuat trigliserida dari karbohidrat yang kita makan dan mengirimkannya ke sel lemak.
Baca juga: Apakah Trigliserida Bisa Diobati? Berikut Penjelasannya…
Kadar trigliserida tinggi juga cenderung terjadi ketika seseorang mengalami kegemukan.
Optimalnya kadar trigliserida tidak boleh lebih dari 150 mg/dL, dengan kadar di atas 200 mg/dL tergolong tinggi, dan di atas 500 mg/dL sangat tinggi.
Namun, trigliserida tidak sama persis dengan kadar kolesterol lainnya.
Lipoprotein densitas tinggi (HDL) atau "kolesterol baik" mencegah kolesterol menumpuk di dalam pembuluh darah dan mengembalikannya ke hati. Lipoprotein densitas rendah (LDL) atau "kolesterol jahat" adalah jenis yang membentuk plak di dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko masalah jantung.
Kaitan antara kolesterol tinggi dengan stroke dan serangan jantung akan naik drastis jika kadar trigliserida juga tinggi.
Baca juga: Mengapa Usia di Atas 40 Tahun Rentan Hipertensi
Tidak cukup hanya obat
Sebuah studi di Amerika Serikat juga menemukan bahwa kadar trigliserida akan turun ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol seperti atorvastatin atau rosuvastatin.
Selain itu, obat-obatan asam lemak omega-3 yang dijual bebas juga membantu menurunkan kadar trigliserida sampai 30 persen.
Walau begitu, obat-obatan saja kurang efektif jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup sehat. Misalnya saja menurunkan berat badan, menjaga pola makan dengan mengurangi makanan manis, serta rutin berolahraga.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Artinya Apa? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.