Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pil KB Tingkatkan Risiko Bekuan Darah

Kompas.com - 25/04/2011, 12:59 WIB

Kompas.com - Walaupun sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun, keamanan dan efektivitas alat kontrasepsi terus dikaji. Sebuah studi teranyar menyebutkan kontrasepsi oral atau pil KB yang mengandung hormon drospirenone produksi Bayer diketahui meningkatkan risiko gangguan kesehatan berupa penyumbatan pembuluh darah vena di paru (tromboembolisme vena).  

Dua studi menunjukkan drospirenone, salah satu hormon yang dipakai dalam pil KB Yasmin, meningkatkan risiko tromboembolisme vena hingga tiga kali lipat dibandingkan pil KB yang menggunakan hormon sintetik levonorgestrel.

Dalam situs British Medical Association disebutkan berdasarkan data di Amerika Serikat, para peneliti menemukan pil KB yang mengandung drospirenone meningkatkan risiko trombosis vena non-fatal hingga dua kali lipat. Studi lain yang dilakukan berdasarkan data British General Practice Research Database menunjukkan risikonya meningkat sampai tiga kali lipat.

Tromboembolisme vena adalah darah beku yang menyumbat pembuluh vena di paru-paru. Gumpalan darah yang membeku dapat merusak dan memblokir sirkulasi darah dalam tubuh dan berakibat fatal.

Meski begitu para peneliti menyebutkan bahwa risiko penyumbatan pembuluh vena di paru ini bisa dikategorikan rendah. Misalnya saja di Amerika hanya ditemukan 30,8 kasus penyumbatan dari 100.000 wanita yang menggunakan pil KB drospirenone dibandingkan dengan 12,5 kasus dari kelompok kontrol.

Menanggapi hasil penemuan tersebut Bayer, raksasa farmasi yang memproduksi Yasmin, menuding metodologi yang dipakai dalam riset tersebut memiliki kekurangan.

"Kami sudah melakukan riset berskala besar dan ilmiah. Dalam opini kami, kedua penelitian baru itu tidak mengubah pendapat kami akan keamanan kontrasepsi oral produksi Bayer," kata juru bicara perusahaan. Ditambahkan oleh mereka, sebelum meluncurkan produk ke pasaran mereka sudah melakukan riset sedikitnya 10 tahun.

Penelitian mengenai efek samping hormon drospirenone ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama namun hasilnya sering tidak konsisten. Beberapa studi menunjukkan adanya peningkatan risiko penyumbatan pembuluh vena namun studi lain menyatakan hormon ini seaman dengan hormon generasi lama, levonorgestrel.

Pada bulan Maret 2010, Bayer menambahkan daftar efek samping dalam kemasannya pada produk pil Yasmin yang dipasarkan di Eropa dan menyatakan secara umum keamanan produknya tidak berubah.

Meski sempat turun 13 persen di banding tahun sebelumnya, namun di tahun 2010 Bayer meraup keuntungan 1,1 miliar euro dari penjualan pil berbasis drospirenone. Hal ini tetap menjadikan Bayer sebagai perusahaan farmasi kedua dengan angka penjualan terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau