JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) hanya dapat dilakukan oleh para ibu yang menjalani persalinan secara normal? IMD ternyata juga dapat dipraktikkan oleh perempuan yang melahirkan anaknya melalui bedah caesar.
Menurut penjelasan Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Susanto, indikasi bisa atau tidaknya IMD dilakukan tidak bergantung pada metode persalinannya. Tetapi lebih kepada bagaimana kondisi si bayi dan ibu pascamelahirkan.
"Kalau ibunya melahirkan secara caesar bayi kembar sekalipun, asalkan ibu dan bayi stabil kondisinya, bisa dilakukan IMD," katanya, usai peresmian kelas kASIh ibu, di RSIA Kemang Medical Care, Rabu, (11/5/2011) kemarin.
Tapi menurutnya, ada kondisi dimana IMD tidak memungkinan untuk dilakukan yakni apabila terjadi perdarahan hebat pada ibu, kondisi bayi biru dan tidak bernapas.
Minimal satu jam
Bagi para calon ibu, Mia memberikan sedikit gambaran tentang cara melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang baik dan benar. IMD, kata Mia, prinsipnya harus dilakukan segera setelah bayi lahir.
Setelah tali pusar bayi dipotong, lalu badannya dikeringkan seadanya, tetapi tangannya tidak perlu dibersihkan agar bau air ketuban tetap menempel pada tangannya. Bayi kemudian ditengkurapkan di atas dada ibunya tanpa dibatasi apapun atau kulit ketemu kulit (skin to skin). Lalu, berikan selimut tipis di atas badan bayi.
"Biarkan bayi di atas dada ibunya minimal satu jam. Kalau IMD-nya kurang dari satu jam, itu bukan IMD namanya. Jadi IMD itu harus minimal satu jam kontak kulit ibu dan kulit bayi," jelasnya.
Mia bilang, setelah dibiarkan kurang lebih satu jam, bayi biasanya akan mulai bergerak dan menjilati dada ibunya, sampai akhirnya dia (bayi) bisa menemukan sendiri puting ibunya. Selain dapat membuat ikatan emosi antara si bayi dan ibu menjadi kuat, IMD ternyata juga dapat berfungsi untuk melancarkan ASI.
"Semakin lama di dada ibu, hormon oksitosin semakin lancar. Oksitosin itu hormon yang berpengaruh untuk melancarkan ASI supaya bisa lancar keluar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.