KOMPAS.com — Jangan merasa puas dulu jika angka pada timbangan menunjukkan berat badan Anda dalam kisaran normal atau indeks massa tubuh (IMT) di bawah angka 23. Walau angka itu berarti bahwa berat badan masuk dalam klasifikasi ideal, Anda sebaiknya juga perlu mengetahui komposisi lemak tubuh.
Menurut Jennifer Nelson, ahli nutrisi dari Mayo Clinic, seseorang dengan nilai indeks massa tubuh normal masih mungkin memiliki proporsi lemak tubuh yang tinggi. Bahkan, hal ini dapat terjadi pada orang yang tergolong kurus.
Inilah yang kemudian disebut juga dengan obesitas berat badan (BB) normal. Fenomena ini kini semakin sering terjadi pada banyak orang.
Komposisi lemak tubuh biasanya diukur dengan persentase lemak tubuh atau percent of body fat. Saat ini, sudah banyak alat pengukur berbentuk seperti timbangan yang berbasis pada sistem bioimpedance. Fasilitas ini banyak tersedia di klub kebugaran atau dokter ahli gizi.
Seseorang yang memiliki IMT normal, tetapi memiliki lemak tubuh berlebih, ternyata tidak lebih sehat dibanding dengan orang dengan IMT tinggi.
"Terlalu banyak lapisan lemak akan membuat Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik yang berkaitan dengan penyakit diabetes dan penyakit kronik lainnya," imbuh Nelson.
Untuk itu, dalam konsep penurunan berat badan, sebenarnya yang harus dilakukan adalah menambah otot dan mengurangi lemak. Program penurunan BB harus disertai olahraga yang tepat agar lemak tubuh terbakar maksimal dan massa otot tetap dipertahankan.
"Anda sudah ada di jalan yang benar jika telah berusaha untuk menurunkan berat badan dengan cara berolahraga dan mengatur pola makan karena cara tersebut bukan hanya mengurangi berat badan, melainkan juga persentase lemak tubuh," kata Nelson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.