Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2012, 16:13 WIB

KOMPAS.com - Krisis sanitasi saat ini belum dianggap sebagai isu dunia yang mengkhawatirkan. Padahal, menurut data 40 persen penduduk dunia tidak memiliki akses pada fasilitasi sanitasi dan toilet yang layak. Di Indonesia, sekitar 20 persen penduduk atau sekitar 50 juta orang belum memiliki toilet.

Tidak adanya toilet yang layak membuat warga memilih untuk buang air besar di tempat terbuka seperti sawah, sungai, atau tanah kosong. Setiap harinya, dihasilkan 14.000 ton tinja yang dibuang bukan di toilet. Jumlah itu setara dengan 6.700 gajah sumatera.

"Tinja tersebut mencemari sungai dan air tanah. Karenanya tidak ada air sungai yang melewati kota yang airnya layak sebagai sumber air," kata Nugroho Tri Utomo, Direktur Pemukiman dan Perumahan Bappenas dalam acara peringatan Hari Toilet Sedunia di Jakarta, Senin (19/11/12).

Kurang memadainya sanitasi dasar itu bisa menjadi pembunuh berantai tersembunyi. Hampir 900 juta orang di dunia dipaksa untuk mengonsumsi air kotor. Sementara setiap detik 20 anak meninggal dunia karena penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk. Jumlah ini lebih besar daripada kematian yang diakibatkan oleh AIDS, malaria, dan campak.

Nugroho menjelaskan, pemerintah baru menganggarkan dana sanitasi sebesar Rp 6.500 per orang per tahun, padahal idealnya adalah Rp 47.000 perorang pertahun.

"Sedikit orang yang memprioritaskan investasi sanitasi, termasuk di rumah sendiri. Ini karena dulu masalah sanitasi dianggap sebagai masalah pribadi," katanya.

Toilet adalah hal yang krusial bagi kehidupan manusia. Selain mempertahankan kesehatan, toilet yang layak juga memperbaiki martabat, meningkatkan taraf hidup, dan memberdayakan masyarakat. Menurut Sjukrul Amien, Direktur PPLP Kementrian Pekerjaan Umum, yang terpenting sebenarnya bukan hanya dana untuk membangun toilet, tetapi komitmen dan perubahan perilaku masyarakat.

Sejumlah program telah dilancarkan pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan sanitasi di Indonesia. Antara lain Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, program yang bertujuan membebaskan 2000 desa di Indonesia dari buang air sembarangan.

World Toilet Day yang diperingati setiap tanggal 19 November bertujuan untuk mendobrak tabu dalam membicarakan toilet serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas dan infrastuktur toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau