TANYA :
Dok, saya sudah tiga bulan ini mengalami gangguan kecemasan. Setelah saya berkonsultasi ke dokter dan teman-teman, Alhamdulillah perasaan ketakutan mati, gila dan takut penyakit kronis itu sedikit mulai sedikit sekarang hilang. Namun sekarang, saya tidak boleh ada masalah dalam hidup. Apabila ada sedikit masalah yang mengganggu pikiran saya, badan saya selalu langsung lemas rasanya, kepingin tidur terus. Tetapi saya tidak bisa tidur, dan akhirnya saya harus minum obat antidepresi. Pertanyaan saya dok, apa yang harus saya lakukan supaya kecemasan itu memang hilang, dan saya tidak ketergantungan obat lagi.. Trims dok sebelumnya..
(Lanas, 29, Banda Aceh)
JAWAB :
Saudara Lanas yang baik,
Penyakit gangguan kecemasan memang banyak dialami oleh orang-orang di sekitar kita. Lebih dari 70 % pasien yang berkunjung ke Klinik Psikosomatik RS OMNI mengalami gangguan kecemasan. Kebanyakan memang mengeluhkan gejala seperti apa yang dialami oleh saudara Lanas.
Perasaan takut mati, menjadi gila atau mempunyai penyakit kronis yang gawat adalah gejala khas gangguan cemas panik yang banyak dialami orang. Keluhan ini biasanya juga ditambah dengan keluhan-keluhan fisik (psikosomatik) yang biasanya berhubungan dengan sistem saraf otonom seperti jantung berdebar, sesak napas atau perasaan tidak nyaman di perut.
Penyakit ini harus disembuhkan dengan baik agar risiko berulang menjadi lebih sedikit. Dalam taraf yang ringan memang tidak memerlukan obat-obatan. Psikoterapi, pendekatan spiritual dan relaksasi (meditasi, yoga, zikir) adalah hal-hal yang bisa membantu. Namun, jika sudah mengalami gejala-gejala fisik yang nyata biasanya obat akan membantu lebih baik.
Saudara Lanas bisa berkonsultasi dengan psikiater terdekat di kota anda. Pemakaian obat antidepresan memang kadang diperlukan untuk kasus-kasus seperti yang dialami anda. Tidak usah takut, karena pemakaiannya biasanya hanya bersifat sementara. Semoga bisa membantu.
Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.