TANYA :
Pagi Bu dokter, saya seorang guru dok. Saya merasakan halitosis yang sangat menyiksa. Saya sudah berusaha keras untuk menghilangkannya, namun usaha itu tidak bertahan lama dok. Saya merasa ini karena faktor penyakit dari dalam sehingga berulang terus menerus. Di mana saya bisa mendapat konsultasi yang maksimal dok? Apakah ada obat yang tepat untuk saya? Apakah ini ada kaitannya dengan bakteri E.coli yang saya baca dari internet? Tolong kasih saya solusi dok, karena ini sangat berkaitan dengan profesi saya. Saya tidak bisa terpaksa menjaga jarak dengan anak-anak didik saya .
(Mufti, 27 tahun, Tegal)
JAWAB :
Ibu Mufti yang baik,
Bau mulut atau istilah kedokteran giginya adalah halitosis merupakan bau yang timbul akibat proses bakteri di dalam mulut. Komponen utama bakteri yang menyebabkan bau mulut adalah hidrogen sulfida dan merkaptan. Penyebab bau mulut antara lain:
1. Adanya penyakit jaringan pendukung gigi
2. Aliran air ludahnya kurang
3. Tambalan yang tidak tepat
4. Kumpulan bakteri yang berlebihan di lidah
5. Gigi tiruan yang tidak bersih
6. Sisa makanan yang terdapat di saku gusi
7. Adanya penyakit sistemik
8. Konsumsi obat tertentu
9. Gangguan pencernaan
Apakah salah satu usaha yang telah anda lakukan untuk mencegah bau mulut mencakup hal-hal dibawah ini?
Hal-hal yang anda bisa lakukan untuk mencegah bau mulut adalah:
1. Melakukan penyikatan gigi dengan teknik yang tepat dan optimal dengan pasta gigi ber-fluor, melakukan penyikatan lidah, serta menggunakan alat bantu benang gigi.
2. Menggunakan agen antibakteri untuk rongga mulut, yaitu obat kumur klorheksidin (namun tidak boleh digunakan dalam waktu lebih dari 2 minggu berturut-turut).
3. Merangsang aliran air ludah dengan cara banyak makan buah yang berserat dan sayuran hijau, banyak mengkonsumsi air mineral, atau dapat menggunakan obat kumur baking soda.
4. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis diantara waktu makan utama, untuk mencegah terjadinya gigi berlubang yang dapat menimbulkan bau mulut.
5. Rutin melakukan pemeriksaan dan pembersihan karang gigi di Dokter Gigi.
6. Memperbaiki tambalan gigi yang tidak baik di Dokter Gigi.
7. Melakukan penambalan gigi pada gigi yang berlubang.
8. Mengurangi kebiasaan buruk, misalnya merokok.