Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi "Lemak Sehat" Saat Hamil Turunkan Risiko Autis

Kompas.com - 04/07/2013, 11:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Nutrisi saat kehamilan sangat menentukan kesehatan janin, termasuk kesehatan mentalnya. Sebuah studi baru mengungkap, konsumsi lemak sehat yang bervariasi saat hamil dapat mengurangi risiko autisme pada bayi.

Studi yang dipublikasi dalam Journal of American Epidemiology ini menganalisa asupan asam lemak tertentu saat kehamilan pada ibu yang memiliki anak autis ataupun tidak. Studi menemukan, ibu yang mengonsumsi asam linoleat alias asam lemak omega-6 memiliki penurunan risiko memiliki anak autis sampai 34 persen. Sedangkan yang rajin konsumsi asam lemak omega-3 risikonya berkurang sebanyak 56 persen.

Ada banyak makanan yang mengandung asam lemak omega-3 atau omega-6, antara lain ikan yang mengandung lemak, kacang-kacangan, biji-bijian, serta buah-buahan seperti pisang atau alpukat.

Para peneliti studi menulis, studi memberikan bukti bahwa peningkatan konsumsi omega-6 saat hamil dapat mengurangi risiko anak menderita autis. Ibu hamil yang kurang konsumsi asam lemak omega-3 dan omega-6 risikonya lebih besar lagi menderita autisme.

Para peneliti menyoroti pada pentingnya asam lemak untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin, yang ternyata berkaitan dengan konsumsi makanan dari ibunya. Mereka mengatakan konsumsi asam lemak dapat mengurangi risiko autis, tetapi tidak menunjukkan sebab-akibat.

Studi tersebut melibatkan 317 ibu dengan anak autis, dan 17.728 ibu dengan anak yang tidak autis. Para ibu mengikuti survei tentang pola makan yang mereka lakukan selama kehamilan. Beberapa bahkan menyertakan informasi lainnya saat hamil dan satu tahun setelah kelahiran.

Satu yang paling signifikan dari hasil survei yaitu mereka yang mengonsumi asam lemak omega-3 lebih banyak dapat mengurangi risiko anaknya mengalami autisme.

Kendati demikian, konsumsi asam lemak omega-3 berlebihan tidak memberikan manfaat ekstra. Maka para peneliti mengatakan, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis minimum konsumsi untuk mendapatkan manfaat yang optimum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com