Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2013, 07:49 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com- Sebanyak 129 tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia menerima penghargaan sebagai teladan untuk tahun 2013. Para tenaga kesehatan itu meliputi dokter, ahli gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan perawat, termasuk bidan.

"Di masyarakat peran tenaga kesehatan sangat besar. Tenaga kesehatan harus menjadi contoh, dan selalu memberikan yang terbaik," kata Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi di acara penganugerahan pada Kamis (15/8) di Jakarta.

Seluruh provinsi mengirimkan wakilnya kecuali Maluku dan Sulawesi Tenggara. Maluku tidak mengirim nutrisionis, sedangkan Sulawesi Tenggara tidak mengirim dokter dan ahli gizi. Untuk kategori dokter terpilih 28 dokter dan 4 orang dokter gigi, sedangkan kategori nutrisionis terdapat 31 ahli gizi.

Untuk kategori perawat dan bidan, terpilih 15 orang perawat termasuk perawat gigi dan 18 orang untuk bidan. Kategori tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas 19 orang sanitarian, 7 orang analisis laboratorium, dan 7 orang penyuluh.

Pemilihan tenaga kesehatan juga menjadi persiapan menjelang pelaksanaan JKN 2014. "JKN adalah solusi upaya kesehatan perorangan (UKP) untuk menanggung risiko bila seseorang jatuh sakit. Karena itu kita harus meningkatkan ketersediaan, cakupan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui berbagai tindakan inovatif," kata Nafsiah.

Para peserta yang terpilih merupakan tenaga kesehatan yang mengabdi di puskesmas. Di sentra layanan primer ini, manfaat yang diberikan tenaga kesehatan langsung dirasakan masyarakat. Para peserta dipilih berdasarkan inovasinya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang promotif-preventif, maupun kuratif-rehabilitatif.

Salah satu tindakan inovatif dicontohkan dr. Nikolas Setirayoh dari puskesmas Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Nikolas membentuk UKP khusus nelayan sesuai mata pencaharian kebanyakan penduduk di daerahnya. Dalam UKP tersebut Nikolas menjelaskan upaya promotif dan kuratif untuk kesehatan nelayan.

"Kami menjelaskan bagaimana keselamatan kerja nelayan yang lama di laut. Tiap 2 kali seminggu kami adakan upaya kuratif," kata Nikolas. Dalam prakteknya Nikolas dibantu kader UKP yang terdiri atas anggota masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com