Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2013, 19:26 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Gangguan henti napas saat tidur atau sleep apnea yang ditandai dengan mendengkur tak bisa dianggap sepele. Pasalnya, sleep apnea dapat berakibat gangguan kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung.

Sebuah studi berskala kecil baru-baru ini menemukan, pengobatan sleep apnea tak hanya meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan, tetapi juga membantu membuat penderitanya berpenampilan lebih menarik.

Sleep apnea terjadi pada jutaan orang dewasa. Gejalanya ditandai dengan mendengkur dan gangguan bernapas selama tidur. Selain penyakit jantung, penderita sleep apnea juga mengalami peningkatan risiko kecelakaan di siang hari.

Dalam studi ini, para peneliti melakukan analisa terhadap 20 pasien sleep apnea berusia paruh baya. Penampilan wajah mereka dinilai sebelum menjalani pengobatan dengan terapi continuous positive airway pressure (CPAP). Alat tersebut membantu jalur udara terbuka dengan memberikan tekanan udara melalui masker yang dipakai selama tidur.

Menurut studi yang dipublikasi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tersebut, perbaikian penampilan wajah pasien disadari beberapa bulan setelah mereka menggunakan CPAP. Perubahan tersebut meliputi wajah yang terlihat lebih muda, menarik, serta berkurangnya keriput dan bercak merah di wajah.

"Secara umum, pasien sleep apnea terlihat seperti mengantuk, mata bengkak dengan lingkaran hitam di sekitarnya," ujar Dr Ronald Chervin, ketua studi sekaligus ahli saraf dari Pusat Gangguan Tidur University of Michigan.

Namun setelah menjalani pengobatan, imbuh Chervin, pasien yang menjadi terapi CPAP kebanyakan mengalami perubahan penampilan menjadi lebih baik. Namun belum ada studi yang mengkaji tentang hal ini.

Yang menarik, perubahan yang dialami pasien bukan pada bagian wajah yang identik dengan mengantuk seperti lingkaran hitam atau bengkak di sekitar mata.

Kendati demikian, para peneliti mengatakan temuan tersebut perlu dibuktikan dalam studi dengan skala yang lebih besar. Mereka pun berencana untuk memberlakukan kebijakan pada tenaga kesehatan untuk selalu mencatat perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada pasien yang menjalani terapi CPAP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau