KOMPAS.com — Perubahan cuaca sering kali menurunkan daya tahan tubuh anak. Akibatnya, berbagai kuman lebih mudah menginfeksi dan menyebabkan anak sakit. Salah satu gejala infeksi adalah suhu tubuh anak yang meningkat.
Peningkatan suhu tubuh lebih dikenal sebagai demam. Walaupun tak perlu dihadapi dengan panik, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian orangtua saat anaknya demam. Hal ini disebabkan tubuh anak lebih rentan mengalami berbagai infeksi dibanding orang dewasa.
"Saat demam, infeksi lain lebih mudah masuk. Infeksi ini biasanya menimbulkan gejala yang patut menjadi perhatian orangtua," kata dokter anak, dr Frieda Handayani SpA, dari RSIA Evasari, pada Sabtu (14/9/2013) di Jakarta.
Frieda menegaskan, ada beberapa kondisi yang patut diwaspadai oleh orangtua saat anak terserang demam.
1. Demam disertai kejang
Kondisi ini umumnya menimpa anak berusia 3 bulan sampai 5 tahun. Durasi kejang bisa singkat hingga lebih dari 15 menit. Kejang bisa terjadi di satu atau beberapa anggota tubuh sekaligus.
Saat kejang, pasokan oksigen ke otak berkurang. Akibatnya, terjadi kerusakan yang mengganggu fungsi otak. Kejang demam lama dan berulang bisa menyebabkan gangguan kecerdasan atau perilaku.
2. Demam disertai muntah, diare, atau pusing
Muntah atau diare hingga 3-4 kali dalam sehari akan menyebabkan anak dehidrasi. Kondisi ini tentu membahayakan kesehatan dan tumbuh kembang anak.
"Bila anak sangat lemas, sebaiknya segera bawa ke dokter. Dikhawatirkan anak menderita penyakit yang serius seperti infeksi saluran cerna atau radang paru," kata Frieda.
3. Demam disertai kaku kuduk
Gejala ini ditandai anak yang tidak mampu mengangkat lehernya saat demam. Orangtua patut waspada jika anak mengalami gejala ini.
"Dikhawatirkan anak mengalami radang selaput otak. Karena itu, secepatnya anak dibawa ke dokter," kata Frieda.
4. Demam hingga suhu 38,5 derajat celsius di usia 3 bulan
"Orangtua patut waspada bila anaknya baru berusia 3 bulan, tetapi demamnya mencapai 38,5 derajat celsius. Dikhawatirkan anak terkena radang paru atau selaput otak," kata Frieda.
Kekhawatiran makin bertambah bila sekeliling anak terdiri atas orang dewasa, yang berpotensi membawa berbagai kuman. Daya tahan tubuh anak yang sedang menurun mempermudah penularan infeksi dari orang dewasa.
Selain itu, Frieda juga menyarankan orangtua segera waspada bila demam sudah berlangsung dua hari tanpa perbaikan kondisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.