Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Detak Jantung Istirahat Tinggi, Perlukah Khawatir?

Kompas.com - 02/11/2013, 14:25 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Laju detak jantung telah lama diketahui sebagai indikator kesehatan secara keseluruhan. Semakin rendah angkanya, tandanya tubuh secara umum lebih sehat dan bugar.

Kendati demikian, menurut sebuah penelitian baru asal Denmark, laju detak jantung istirahat yang lebih tinggi tidak selalu menandakan kesehatan yang terganggu.

Laju detak jantung rendah, sekitar 50-70 detak per menit normalnya menandakan kesehatan fisik yang baik, sementara laju detak jantung tinggi, sekitar 80 atau lebih tinggi lagi mungkin diartikan sebaliknya. Bahkan sebuah studi jangka panjang yang melibatkan 3.000 pria menemukan, setiap penambahan 10 hingga 22 detak setiap menitnya berkaitan dengan penambahan 16 persen risiko kematian.

Baca juga: Tolak Revisi UU TNI, Mahasiswa Papua Sebut Percuma Sekolah Tinggi-tinggi tapi TNI Aktif Duduk di Jabatan Sipil

Menurut Eric Topol, pakar jantung sekaligus direktur Scripps Translational Science Institute, seharusnya seseorang tidak perlu khawatir jika detak jantung istirahatnya yang tinggi dan berusaha menurunkannya menjadi 70-an atau 80-an.

Ini karena, kata dia, untuk sebagian orang, laju detak jantung yang tinggi adalah pengaruh genetika. Faktanya, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Natures Genetic menemukan 14 gen variasi gen yang mempengaruhi laju detak jantung.

Hanya saja, Topol menegaskan, keadaan itu hanya berlaku jika Anda berolahraga empat hingga lima kali per minggu dan meningkatkan intensitas olahraga secara kontinu. Dan jika tidak berolahraga teratur, maka Anda perlu memperbaikinya.

Topol mengatakan, latihan kardio seperti aerobik adalah yang terbaik. Menurut studi yang dimuat dalam British Medical Journal, berolahraga dengan intensitas lebih tinggi dapat menjauhkan risiko sindrom metabolik yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siapa Pemilik Arena Judi Sabung Ayam Tempat Gugurnya 3 Polisi? Ini Jawaban Kapolda Lampung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau