Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciluk Ba, Permainan Terbaik Kenali Perkembangan Bayi

Kompas.com - 05/11/2013, 12:18 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber BBC


KOMPAS.com —
Ciluk ba atau peek-a-boo dinilai merupakan salah satu permainan terbaik untuk mengetahui perkembangan kemampuan bayi. Dalam permainan ini, orangtua dapat mengetahui apakah anak paham terhadap keberadaan suatu obyek.

Hal ini dibuktikan oleh para ahli dari Birkbeck College London, Dr Caspar Addyman, dalam suatu penelitian. Survei yang dinamakan The Baby Laughter ini dilakukan terhadap para orangtua di 20 negara. Dalam riset ini ditemukan, permainan ciluk ba cocok untuk anak usia lebih dari 6 bulan.

Kecocokan dikarenakan pemahaman bayi usia lebih dari 6 bulan yang lebih tinggi. Mereka  mengerti keberadaan suatu obyek, meski tidak selalu terlihat. Hal ini tidak ditemukan pada bayi berusia lebih muda.

Anak yang berusia kurang dari 6 bulan, kata Addyman, berpikir bila tidak terlihat maka obyek tersebut tidak ada. Akibatnya, mereka takut ketika tidak bisa melihat wajah kedua orangtuanya. Anak juga menjadi sangat terkejut saat wajah orangtuanya tiba-tiba muncul.

Bagaimanapun saat anak sudah mengerti, sekitar usia 6-8 bulan, ciluk ba menjadi penantian kapan mereka bisa kembali melihat wajah orangtuanya.

Hal penting selanjutnya adalah ekspresi tawa yang dihasilkan. Tawa bisa menjadi cara efektif mengetahui perkembangan pikiran anak yang semakin luas. Tawa dari permainan ciluk ba, memberi jalan untuk mengetahui apa yang sebetulnya ada dalam otak anak.

"Seseorang tidak tertawa bila tidak mengetahui sisi lucu dari suatu hal. Sehingga tawa bayi betul-betul memberi tahu seberapa besar mereka mengerti dunia," kata Addyman.

Untuk mengetahui hal ini, Addyman mengecat rambutnya menjadi berwarna biru. Ekspresi yang berbeda ditunjukkan bayi yang baru lahir dan berusia lebih tua.

"Bayi yang baru lahir diam saja melihat rambut saya. Namun anak yang lebih tua menyadari ada sesuatu yang salah dan mereka tertawa karenanya," kata Addyman.

Hal ini menurut Addyman dikarenakan bayi yang baru lahir belum banyak mengerti dunia. Akibatnya, mereka mudah menerima sesuatu yang aneh sebagai hal yang masuk akal.

Lebih jauh Addyman mengatakan, tawa dan senyum merupakan milestone dalam perkembangan anak. Bersama dengan tangis, ketiganya muncul di usia dini dan menjadi cara bayi berkomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com