Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2014, 21:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY


KOMPAS.com
— Mengingat mimpi merupakan hal alamiah yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, bila Anda sering bisa mengingat mimpi, artinya area tertentu pada otak Anda bekerja lebih aktif daripada orang yang sering melupakan mimpinya, demikian yang diungkap sebuah studi baru.

Tim peneliti yang diketuai oleh Perrine Ruby dari Lyon Neurosciences Research Center di Perancis melakukan pemindaian otak pada 41 orang dewasa. Pemindaian dilakukan saat peserta terbangun dan tertidur.

Dari keseluruhan peserta, 21 di antaranya mengaku mengingat mimpi rata-rata lima kali dalam satu minggu sehingga dikategorikan sebagai pengingat mimpi tingkat tinggi. Sementara itu, 20 orang lainnya hanya mengingat dua mimpi setiap bulannya, dan masuk kategori pengingat mimpi tingkat rendah.

Saat dalam keadaan tidur dan bangun, pengingat mimpi tingkat tinggi menunjukkan aktivitas pada daerah korteks prefrontal otak bagian tengah dan temporo-parietal junction yang lebih aktif. Daerah tersebut merupakan area otak yang memproses informasi.

Sebelumnya, tim peneliti menemukan, pengingat mimpi tingkat tinggi memiliki dua kali lebih banyak periode terbangun selama tidur. Hal ini karena otak mereka mudah merespons lebih banyak suara saat mereka tertidur maupun terbangun, dibandingkan dengan pengingat mimpi tingkat rendah.

Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Neuropsychipharmacology tersebut, peningkatan aktivitas otak pada pengingat mimpi tingkat tinggi menyebabkan mereka terbangun lebih sering saat tertidur sehingga mereka pun lebih mudah untuk mengingat mimpinya.

"Otak yang sedang tidur tidak mampu mengingat informasi baru, maka otak perlu terbangun untuk mampu melakukannya," ujarnya.

Para peneliti juga mengatakan, pengingat mimpi tingkat tinggi biasanya lebih banyak bermimpi daripada pengingat mimpi tingkat rendah. Maka, mereka pun lebih mempunyai banyak mimpi untuk diingat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau