Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2014, 10:29 WIB

KOMPAS.com - Kemampuan menggali memori ternyata memberikan manfaat penting bagi kualitas kehidupan seorang anak kelak. Untuk itu, anak perlu dilatih untuk selalu mengingat pengalaman hidupnya.

Orangtua bisa membantu mengingat si kecil apa saja yang pernah mereka alami sejak ia lahir ke dunia sampai usianya kini. Namun yang terpenting adalah bagaimana anak-anak bisa menginterpretasikan memorinya dan belajar dari pengalamannya di masa lalu.

Tetapi, kapan sebenarnya anak mampu menyimpan pengalaman masa lalunya, lalu menggali kembali memorinya?

Penelitian yang mengamati soal misteri “amnesia pada anak” menemukan fakta, kebanyakan orang hanya bisa mengingat masa kecilnya sejak batas usia 6-8 tahun saja. Lebih muda dari itu, seseorang akan sulit mengingat apa pernah dialaminya.

Sebagian kecil orang dewasa ada yang mampu mengingat apa yang pernah dialaminya sejak usia 3,5 tahun, atau lebih muda dari itu. Bahkan ada pula beberapa orang yang secara menakjubkan bisa mengingat masa kecilnya sejak ia berusia 18 bulan.

“Kendati demikian, sebagian besar manusia hanya bisa mengingat masa kecilnya sebatas sejak usia 8 tahun atau lebih muda beberapa tahun dari itu,” papar Patricia Bauer, psikolog dan peneliti senior dari Emory University.

Namun dua tahun lalu telah ditemukan teknik penelitian baru untuk memelajari bagaimana cara menelusuri memori anak-anak dalam beberapa tahun. Terlihat bahwa kebiasaan khusus yang dilakukan di masa lalu bisa menolong anak usia rata-rata 9 tahun untuk lebih “melihat” memorinya dengan sangat jelas.

Sejumlah memori diyakini mampu membangun kesadaran untuk melanjutkan kehidupan, dan mengembangkan identitas diri, sebut sebuah penelitian yang dilakukan pada 2011. Seseorang bisa memanggil kembali memorinya ketika ia merasa ingin menjadi dirinya saat berada di masa sebelumnya, atau ketika ingin memahami bagaimana dirinya bisa berubah dari masa sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau