Mike Moore (30), pria tersebut pernah menjalani amputasi penis saat ia berusia 7 tahun. Semuanya bermula dari infeksi yang ia derita saat kecil sehingga ia tidak bisa berkemih dengan baik.
Dokter akhirnya melakukan tindakan sunat, tetapi hasilnya memburuk sehingga infeksinya justru menyebar. Dokter lalu memutuskan untuk melakukan amputasi penis demi menyelamatkan nyawanya. Selama bertahun-tahun Moore pun hidup cacat.
Dengan kondisinya tersebut Moore mengalami depresi berat, sampai ketika 7 tahun lalu ia berkonsultasi dengan Dr.Gordon Lee yang memiliki spesialisasi dalam bedah plastik rekonstruksi di Stanford Medical Center.
Sebelumnya Moore merasa tidak yakin karena ia pernah menjalani operasi rekonstruksi di rumah sakit lain tapi tidak berhasil. Namun setelah berkonsultasi dengan Lee, ia memutuskan untuk melakukan operasi ini lagi.
Dokter akhirnya berhasil melakukan operasi rekonstruksi (membentuk ulang) penis Moore menggunakan jaringan yang diambil dari pahanya.
"Setahu saya ia adalah orang pertama yang melakukan total rekonstruksi penis dan berhasil punya anak," kata Lee.
Lee mengatakan, Stanford adalah rumah sakit yang paling maju dalam bidang operasi rekonstruksi. Di rumah sakit ini dilakukan sekitar 500 operasi, 200 diantaranya adalah operasi mikro yang sangat rumit setiap tahunnya.
Operasi rekonstruksi sangat bermacam-macam, mulai dari merekonstruksi esofagus sehingga pasien bisa makan lagi, memisahkan bayi kembar siam, hingga menyelamatkan bagian tubuh agar tidak jadi diamputasi.
"Apa yang kami lakukan di bidang operasi plastik memang bukan menyelamatkan nyawa, tetapi kami memberi kehidupan pada pasien," kata Lee.
Moore yang kini memiliki anak laki-laki berusia 6 bulan mengaku sangat emosional ketika bayinya lahir. "Saya tidak bisa berkata-kata saat pertama kali memeluknya," ujarnya dengan berurai air mata.
Moore berharap kisah hidupnya bisa memberi harapan bagi orang lain yang saat ini sedang putus asa karena tidak yakin hidupnya akan "normal" lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.