Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2014, 17:03 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Selain pemeriksaan fisik, pasangan calon presiden dan wakil presiden juga harus menjalani pemeriksaan psikiatri. Ada lima orang dokter yang khusus melakukan pemeriksaan kejiwaan ini.

Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih, mengatakan, kesehatan mental merupakan kategori yang penting dalam persyaratan kesehatan calon pemimpin negara, karena tak mungkin seorang presiden dan wakilnya membuat keputusan dengan benar jika mengalami gangguan mental.

"Meskipun porsinya sama dengan kategori tes lainnya, namun kategori ini dinilai penting karena menentukan penentuan kebijakan demi keuntungan rakyat," ujarnya dalam sebuah wawancara di Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Kategori psikiatri diakui Daeng cukup sulit untuk dinilai. Karena itulah, tes ini adalah satu-satunya kategori dengan jumlah dokter penguji paling banyak, yaitu mencapai lima orang.

Ia menjelaskan, untuk menguji kesehatan mental capres-cawapres, tim dokter menggunakan alat  Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Alat tersebut, kata dia, sudah dipakai di banyak negara dan dinilai efektif dalam menilai kesehatan mental.

Kendati demikian, Daeng tidak menjelaskan secara detail ambang batas penilaian seorang capres-cawapres dinyatakan lolos kategori tes tersebut. Yang jelas, menurut dia, jika mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia atau psikopat sudah dipastikan tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden maupun wakilnya.

"Bayangkan kalau seorang pengambil kebijakan mengalami psikopat yang berarti anti-sosial. Padahal kebijakan yang diambilnya adalah untuk keperluan sosial, harus menguntungkan rakyat. Nanti kebijakannya pasti akan bermasalah," kata dia.

Sementara itu, untuk kondisi mental capres-cawapres yang mungkin tidak stabil secara emosi atau tempramental, menurutnya selama hal itu tidak menyebabkan disabilitas dalam melakukan tugasnya menjadi presiden atau wakilnya selama lima tahun ke depan, maka seseorang itu tetap lolos tes kesehatan mental.

Tes kesehatan untuk capres-cawapres dilakukan pada 19-23 Mei 2014 di RSPAD Gatot Subroto. Tes tersebut melibatkan 14 spesialisasi yang masing-masing terdiri dari tujuh orang, meski hanya dua yang terlibat langsung dalam pemeriksaan. Khususnya bidang psikiatri, pemeriksaan akan melibatkan lima dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau