KOMPAS.com - Jika saat stres, Anda lebih menyukai makan makanan manis, itu mungkin bukan perasaan Anda saja. Studi baru berhasil menemukan penjelasan ilmiah kenapa di saat stres orang cenderung menyukai makan makanan manis.
Hormon yang aktif saat seseorang sedang merasa cemas atau khawatir juga ditemukan pada sel pengecap yang mengidentikasi rasa manis, gurih, dan pahit. Hasil studi ini menjelaskan kenapa banyak orang yang terlihat makan makanan manis saat merasa stres atau dalam tekanan.
Peneliti Rockwell Parker, pakar ekologi kimia mengatakan, pengecap yang sensitif rasa manis secara khusus dipengaruhi oleh stres. Studi ini menjelaskan mekanisme molekular dari fenomena ini.
Ia menjelaskan, hormon glukokortikoid bekerja secara langsung pada sel reseptor pengecap saat stres. Inilah yang mempengaruhi bagaimana reaksi mereka terhadap gula dan makanan manis lainnya.
Stres diketahui memiliki efek besar pada metabolisme. Percobaan pada tikus menunjukkan, pada lidah terdapat reseptor untuk hormon stres. Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Neuroscience Letters tersebut, konsentrasi hormon tertinggi ditemukan pada sel pengecap yang sensitif terhadap rasa manis dan gurih.
Parker dari Monell Chemical Senses Centre Amerika Serikat mengatakan, jika kemampuan mengecap dipengaruhi oleh hormon stres, maka akan terjadi perubahan pada interaksi makanan. Selanjutnya, implikasinya tidak hanya pada indera pengecap saja, melainkan di seluruh tubuh.
"Ini karena reseptor pengecap ditemukan pada seluruh tubuh," ungkap dia.
Selain manis, Parker dan timnya juga menemukan, hormon stres juga mempengaruhi keinginan untuk makan makanan gurih atau asin. Sebaliknya, tidak dengan rasa asam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.