Para peneliti dari AS menemukan bahwa efek merusak dari ganja bersifat permanen, bahkan jika seseorang berhenti melakukan kebiasaan ini saat mereka dewasa. Remaja mengalami risiko yang lebih besar karena otak mereka masih berkembang pada fase ini.
Merokok ganja disebutkan berdampak pada pola pikir kritikal dan daya ingat. Efek ini akan bertahan selama beberapa hari. Risikonya akan meningkat lebih besar jika ganja dikombinasikan dengan alkohol.
"Sangat penting untuk mengingatkan publik bahwa menggunakan ganja pada usia remaja menyebabkan efek sosial, kesehatan, dan kecerdasan," kata Dr Nora D Volkow, ketua peneliti dan Direktur National Institute of Drug Abuse, AS.
Penelitian lain juga menyebutkan, remaja yang sudah menggunakan ganja sebelum mereka berusia 15 tahun berisiko tinggi menderita insomnia pada usia dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.