Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2014, 16:37 WIB

KOMPAS.com -
Rokok elektronik kini sedang populer di antara para perokok. Rokok tersebut diklaim dapat membantu seorang perokok meninggalkan kebiasaannya atau pun bagi yang ingin meneruskan merokok dengan "cara aman".

Dalam jurnal kesehatan PLOS ONE disebutkan hasil survei terhadap 128 dokter mengenai rokok elektronik. Disebutkan, 67 persen responden sepakat bahwa rokok elektronik merupakan solusi untuk mengatasi kecanduan merokok. Bahkan, 35 persen dari dokter tersebut menganjurkan kepada pasiennya yang ingin berhenti merokok.

Kesuksesan meninggalkan kebiasaan merokok berkat rokok elektronik juga dirasakan pembalap nasional Rally Marina (34). Setelah seminggu mencoba rokok elektronik ia mengaku tidak lagi menikmati rokok konvensional.

Baca juga: Demi Mudik Lebih Longgar, Menag Perpanjang Libur Lebaran Jadi 20 Hari, Ini Rinciannya

"Dulu saya bisa habis dua bungkus rokok perhari. Pernah juga selama 3 hari hanya membatasi setengah bungkus, tapi setelah itu nggak kuat. Saya balas dendam, langsung 4 bungkus dalam sehari," katanya ketika dihubungi KOMPAS.com.

Ia pertama kali mencoba rokok elektronik ketika bertemu teman-temannya di Malaysia. "Beberapa teman yang dulunya juga perokok sudah berhenti. Katanya memakai vapor (rokok elektronik) sebagai pengganti. Kemudian saya diberi satu set untuk dicoba," paparnya.

Seminggu setelah mencoba rokok elektronik, ia mengaku hanya mencoba dua batang rokok karena rokok elektroniknya masih di-charge. "Ketika ada teman yang membawakan sebungkus rokok dari Singapura saya coba rasanya bukan main pahit dan dingin," kata ibu satu anak ini.

Baca juga: Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

Rally mengaku sudah merasa nyaman dengan rokok elektronik. "Uapnya itu beda dari asap rokok biasa. Rasanya dingin, tidak berbau, dan tidak berbahaya buat orang lain," ujarnya.


Ketika ia mencoba rokok tembakau lagi ia mengaku tak menemukan kenikmatan rokok. Sekarang cium asapnya pun saya terganggu. Dulu waktu masih merokok bangun tidur suka batuk-batuk dan ada riak, sekarang sudah tidak ada," ujarnya.

Kesuksesannya meninggalkan rokok tembakau lalu ia tularkan kepada sang suami Fitra Eri (39). Fitra yang juga berprofesi sebagai pembalap ini mengaku sejak awal tidak berniat untuk berhenti merokok.

Baca juga: 4 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Berjalan Kaki, Apa Saja?

"Saya dikasih hadiah istri vapor. Setelah dicoba ternyata enak dan langsung berhenti merokok," katanya. Pasangan yang bertemu di lintasan balap itu kini menggunakan rokok elektronik yang tidak mengandung nikotin.

Kendati demikian, ia tetap tidak ingin jika anaknya suatu saat mencoba rokok elektronik. "Saya akan beritahu bahwa rokok elektronik ada bahayanya," ujarnya.

Fitra juga tidak menyarankan orang yang tidak merokok untuk mencoba rokok elektronik. "Lebih baik tidak sama sekali," tandasnya. (Kevin Sanly Putera)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kenapa Ahok Diperiksa Lebih Dulu daripada Direksi Pertamina?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau