Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2014, 12:16 WIB

KOMPAS.com — Catatan sejarah menunjukkan, rokok sudah ditemukan sejak abad ke-16. Kebiasaan merokok lalu menyebar ke seluruh dunia. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa rokok pada era modern ini lebih berbahaya dibanding rokok pada masa 50 tahun lalu.

Kampanye terbaru Tobacco-Free Kids menyebarkan infografis yang menunjukkan perubahan komposisi dan desain rokok dalam lima dekade terakhir.

Setidaknya ada 9 alasan mengapa rokok kini lebih menyebabkan kecanduan, lebih berbahaya, dan lebih menarik bagi anak dan remaja.

Baca juga: Demi Mudik Lebih Longgar, Menag Perpanjang Libur Lebaran Jadi 20 Hari, Ini Rinciannya

- Bronkodilator
Perusahaan rokok kini menambahkan bronkodilator, zat yang sebenarnya bekerja memperlebar luas permukaan bronkus pada paru. Akibatnya zat kimia dalam rokok lebih mudah masuk ke paru.

- Tambahan nikotin
Perusahaan rokok mengontrol jumlah nikotin yang terkandung dalam rokok sehingga efek kecanduannya meningkat.

- Perasa
Penambahan zat perasa seperti liquorice dan cokelat akan membuat rokok lebih menarik untuk dicoba, terutama bagi anak dan remaja.

Baca juga: Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

- Nitrosamine
Beberapa jenis rokok dibuat dari tembakau yang dicampur sehingga mengandung nitrosamine lebih tinggi. Zat ini ternyata juga bisa memicu kanker.

- Amonia
Penambahan amonia akan meningkatkan kecepatan nikotin mencapai otak.

- Mentol
Rasa mentol akan membuat tenggorokan lebih dingin, sekaligus mengurangi iritasi sehingga merokok pun lebih terasa enak.

Baca juga: 4 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Berjalan Kaki, Apa Saja?

- Filter
Lubang ventilasi pada filter rokok membuat perokok bisa menghirup lebih dalam. Akan tetapi, efeknya, zat-zat karsinogen lebih dalam masuk ke paru.

- Gula dan asetildehide
Tambahan gula membuat tembakau lebih mudah diisap. Selain itu, zat asetildehide akan meningkatkan efek adiksi nikotin.

- Asam levulinic
Penambahan asam organik ini akan mengurangi efek keras nikotin sehingga merokok pun tak terlalu membuat iritasi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

Kandungan zat-zat ini membuat rokok kini lebih berisiko kanker dan penyakit paru obstruktif kronik dibandingkan pada era tahun 1964.

"Sudah jelas produsen rokok sengaja membuat agar rokok lebih menarik dan meningkatkan efek kecanduan," tulis laporan tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kenapa Ahok Diperiksa Lebih Dulu daripada Direksi Pertamina?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau