Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2014, 14:15 WIB
Kevin Sanly Putera

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Bertambahnya usia bisa membuat hasrat seksual dan kemampuan penis tidak sebaik sebelumnya. Tentu saja, ketidakmampuan untuk mencapai ereksi alias impotensi ini bisa membuat hidup seorang pria seolah tamat.

Akan tetapi, sebenarnya banyak yang bisa diperbuat untuk mengatasi kondisi tersebut. Jangan sekadar bertanya kepada teman atau membaca di internet, tetapi datanglah ke dokter dan carilah kemungkinan terapinya.

"Biasanya mereka baru ke dokter setelah dua atau tiga tahun, dan tidak jarang pasangan mereka yang berinisiatif untuk mengajak," kata Graham Jackson, seorang seksolog.

Pengobatan disfungsi ereksi (DE) akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika impotensi karena faktor psikologis, seperti stres atau depresi, biasanya Anda akan dianjurkan untuk melakukan konseling.

Untuk kasus impotensi yang disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau kolesterol, tentu saja yang harus dilakukan adalah mengatasi penyebabnya. Ini berarti Anda harus hidup lebih sehat.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu Anda mengembalikan "keperkasaan" di tempat tidur.

1. Sildenafil sitrat/Viagra.
Konsumsi sildenafil sitrat, zat aktif dalam obat Viagra, cocok sebagai pertolongan pertama bagi penderita DE. Dokter dapat memberi resep untuk konsumsi Viagra, Cialis, atau Levitra. Tablet tersebut membutuhkan 30 hingga 60 menit untuk dapat bekerja. Viagra akan merelaksasi pembuluh darah di penis sehingga darah mengalir lebih lancar dan membuat ereksi lebih mudah. Efek dari Viagra dan Levitra dapat mencapai 8 jam, sedangkan Cialis mampu mencapai 36 jam. Namun, ereksi tetap hanya akan terjadi jika ada rangsangan.

Konsumsi obat-obatan antiimpotensi memerlukan resep dokter karena ada beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat ini, misalnya jika Anda juga mengonsumsi obat penyakit jantung.

2. Suntikan
Terapi ini cocok bagi penderita impotensi karena faktor penuaan atau diabetes yang sudah tidak bisa dibantu dengan obat. Suntikan Alprostadil langsung pada penis dapat membantu ereksi bilamana obat seperti Viagra tidak mempan. Ereksi tersebut biasanya dimulai 15 menit setelah suntikan, dan dapat berlangsung hingga 1 jam. Cara kerja Alprostadil adalah merelaksasi otot dan pembuluh darah sehingga aliran darah ke penis menjadi lancar.

Alprostadil juga terdapat dalam bentuk pelet yang akan dimasukkan melalui lubang penis atau uretra dan nantinya akan diserap ke pembuluh darah. Cara ini memang tidak seefektif suntikan. Sebanyak 10 persen dari penggunanya juga mengeluhkan rasa sakit seperti terbakar.

Ada juga bentuk krim dari Alprostadil bernama Vitaros. Sebuah studi dalam Journal of Sexual Medicine pada tahun 2009 mengklaim bahwa 74 persen dari 1.200 lelaki pengguna Vitaros mengalami ereksi yang lebih baik daripada yang hanya memakai placebo, dengan sedikit efek samping.

3. Hormon
Konsumsi hormon dapat dipilih sebagai alternatif bagi mereka yang tidak mempan minum obat ataupun mudah kelelahan. Tingkat hormon testosteron lelaki dapat menurun seiring pertambahan usia atau sebagai dampak dari diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan stres. Bila Anda mengalami penurunan libido yang parah, segera tes darah untuk mengukur kadar hormon ini.

Hormon dapat dikonsumsi dalam bentuk tablet, suntikan, atau gel. Tablet tersebut akan ditempelkan di gusi Anda sehingga akan meleleh secara bertahap hingga 12 jam. Suntikan hormon dapat dilakukan oleh seorang perawat dan mampu bertahan hingga tiga bulan. Untuk bentuk gel, Anda dapat mengoleskannya di dada atau lengan.

Meski diklaim efektif, terapi ini masih kontroversial karena beberapa ahli mengaitkannya dengan bahaya kanker dan penyakit jantung.

4. Operasi
Cara ini cocok untuk mereka yang menderita cedera di tulang panggul atau tulang belakang. Bedah implan juga dimungkinkan dalam kasus-kasus yang cukup parah. Operasi ini melibatkan anestesi umum atau hanya di bagian panggul. Kemudian, ahli bedah akan memasukkan implan silikon ke penis. Silikon tersebut setengah kaku dan tidak bisa kempis.

Implan tersebut punya silinder yang terhubung ke pompa kecil yang ditanam di dalam skrotum dan akan membesar atau ereksi jika dipompa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau