Sebuah studi terhadap 20.271 pria menemukan empat dari lima serangan jantung dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Bahkan melakukan satu perubahan hidup sehat bisa menurunkan risiko sampai sepertiga. Bila pria melakukan lima perubahan sekaligus, risikonya bisa berkurang sampai 86 persen.
Berhenti merokok menurunkan risiko sampai 36 persen sementara pola makan sehat menurunkan sampai 25 persen. Mengurangi minuman beralkohol sampai kurang dari tiga unit menurunkan risiko serangan jantung delapan persen.
Mengurangi lingkar pinggang sampai kurang dari 90 cm bermanfaat menurunkan risiko sampai 13 persen sedangkan jalan kaki atau bersepeda paling tidak 40 menit sehari menurunkan risiko sampai tujuh persen.
Semakin banyak gaya hidup sehat yang dilakukan pria, semakin banyak pengurangan risikonya. Misalnya, jika mereka melakukan pola makan sehat dan mengurangi konsumsi alkohol, risikonya turun sampai 35 persen. Bila mereka olah raga dan mengikuti pola makan sehat serta mengurangi alkohol, risikonya turun sampai 64 persen.
Studi terhadap pria ini dilakukan oleh peneliti dari Swedia dan sudah diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology. Para peneliti menghitung 80 persen serangan jantung pada pria bisa dihindari lewat perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Penelitian ini mengikuti pria dari usia 45 sampai 79 selama 11 tahun. Di awal penelitian mereka diberi sejumlah pertanyaan mengenai gaya hidup.
Dr. Agneta Akesson, associate professor dari Karolinska Institutet di Stockholm mengatakan,"Tidaklah mengejutkan bahwa pilihan gaya hidup sehat mengurangi risiko serangan jantung. Hal yang mengejutkan adalah betapa drastis risiko itu turun."
"Penting untuk dicatat bahwa perilaku gaya hidup itu bisa diubah dan mengubah perilaku dari risiko tinggi ke risiko rendah dapat berdampak besar terhadap kesehatan jantung. Hal terbaik yang kita bisa lakukan adalah mengadopsi gaya hidup sedini mungkin," imbuhnya.
Sekitar 62 ribu pria mendapat serangan jantung setiap tahun di Inggris. Serangan jantung pada wanita terjadi 38 ribu per tahun. Perbedaan besar kejadian serangan jantung berdasarkan jenis kelamin ini sebagian disebabkan oleh faktor keturunan dan juga perbedaan gaya hidup. Peneliti berpendapat banyak serangan jantung pada wanita tidak terdiagnosa karena wanita tak mengalami gejala-gejala khas seperti nyeri dada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.