Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com -  Tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari kanker sedunia. Hingga saat ini kanker masih menjadi penyakit yang paling menakutkan di seluruh dunia. Penyakit ini termasuk salah satu dari penyakit penyebab kematian terbanyak.

Dilansir dari World Cancer Research Fund International (WCRF), sekitar 14,1 juta kasus penyakit kanker terjadi di dunia. Pada tahun 2012, ada 7,4 juta kasus kanker yang terjadi pada pria, sedangkan pada wanita sebanyak 6,7 juta kasus. Bahkan mereka memprediksi total kasus kanker akan terus bertambah hingga 24 juta kasus pada tahun 2035.

Walau kanker bisa menyerang siapa saja tanpa membedakan jenis kelamin, namun ada beberapa jenis kanker yang lebih mengancam kaum pria. Kenali apa saja dan bagaimana mencegahnya.

Kanker paru
Penyakit ini menduduki urutan pertama kanker yang paling banyak terjadi pada pria. Sebanyak 80-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok, baik sebagai perokok maupun mereka yang sering terpapar asap rokok. Menghindari rokok tentunya menjadi cara terbaik dalam mencegah kanker paru-paru. Paparan polutan lingkungan seperti asbestos dan arsenik juga memperbesar risiko.

Gejala stadium awal kanker paru seringkali tak disadari, sehingga para penderita baru memeriksakan diri ketika kondisi sudah stadium lanjut. Bila mengalami batuk yang tidak sembuh-sembuh hingga berdarah, nyeri dada, dan leher bengkak perlu diwaspadai dan segera periksa ke dokter. Deteksi dini amat diperlukan agar kanker paru-paru dapat segera diobati.

Kanker prostat
Prostat merupakan kelenjar di bawah kandung kemih pria yang berfungsi memproduksi sperma. Gejala kanker ini pun sulit dideteksi karena tidak ada tanda khusus. Serupa dengan gangguan pembengkakan prostat, kanker ini ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari. Kemudian mulai sulit buang air kecil, hingga sering merasa belum tuntas. Adanya darah pada urine juga perlu diwaspadai.

Perkembangan kanker prostat tergolong lambat, namun sebenarnya amat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian mendadak. Untuk mencegah kanker prostat, para pria harus menghindari rokok, menjaga berat badan, mengatur pola makan sehat, membatasi konsumsi produk berlemak dan daging olahan, serta menambah aktivitas fisik.

Kanker kolekteral
Kanker ini terjadi pada jaringan usus besar atau rektum (bagian kecil dari usus besar sebelum anus). Lebih dari 71.000 pria telah didiagnosis menderita kanker kolekteral pada tahun 2014. Biasanya kanker ini menyerang pria berusia di atas 50 tahun. Namun, pola hidup di usia muda tetap harus dijaga agar bisa terhindar dari kanker kolekteral.

Gejala kanker kolorektal meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau konstipasi. Jika mengalami BAB berdarah dan kram perut, perlu tindak lanjut segera agar bisa memulai pengobatan. Rutin melakukan aktivitas fisik, menghindari alkohol, membatasi daging merah, dan menjaga pola hidup sehat penting agar terhindar dari penyakit ini.

Walau pun seringkali kehadiran sel kanker tidak kita rasakan dan ketahui, tapi menjaga pola hidup sehat dan rutin menjalankan pemeriksaan kesehatan, bisa menghindarkan kita dari penyakit mematikan ini. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau