Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Terapi Target, Pengobatan Kanker dengan Efek Samping Minimal

Kompas.com - 25/01/2015, 13:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengobatan untuk penyakit kanker terus berkembang. Selain kemoterapi, kini ada terapi target yang bisa menjadi pengobatan untuk pasien kanker seperti kanker ovarium. Terapi ini, salah satunya dengan konsumsi obat anti-angiogenesis.

Associate Professor for Gynecologic Oncology di Universitas Medical Center Hamburg-Eppendorf, Jerman, Sven Mahner mengungkapkan, terapi target merupakan pengobatan yang langsung tertuju pada sel kanker.

“Terapi ini akan memblok sel kanker sehingga tidak berkembang,” ujar Sven dalam diskusi di Jakarta, Sabtu(24/1/2015).

Dalam terapi target, obat anti-angiogenesis akan bekerja menyerang protein Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dengan menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke sel kanker. Dengan begitu, sel kanker akan kelaparan dan akhirnya tidak berkembang hingga mati.

Untuk diketahui, VEGF merupakan protein yang sangat memengaruhi pertumbuhan tumor pada kanker ovarium VEGF akan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru yang membawa oksigen dan nutrisi sehingga tumor membesar. VEGF juga membentuk jaringan pembuluh darah tumor yang abnormal dan menghambat respon kekebalan tubuh terhadap tumor.

Sama halnya dengan kemoterapi, terapi target dapat dilakukan setelah pasien menjalani operasi pengangkatan kanker. Intensitas dilakukannya terapi ini tergantung pada stadium kanker pasien.

Dokter subspesialis onkologi ginekologi Andrijono mengatakan, terapi kaget ini dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker, yaitu hingga 27 persen tanpa mengalami perburukan penyakit dibanding wanita yang hanya menjalani kemoterapi.

“Terapi target bisa memperpanjang hidup penderita kanker. Efek sampingnya juga relatif lebih rendah,” terang dia.

Obat anti-angiogenesis yang bernama bevacizumbab pun telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk indikasi kanker kolorektal, payudara tipe tertentu, ovarium, dan paru-paru.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau