Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2015, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda sering terbangun dengan kondisi badan penuh keringat walau pun cuaca tidak panas, Anda harus segera mencari tahu penyebabnya. Bisa jadi ada gangguan kesehatan tersembunyi.

Sebenarnya cukup banyak orang yang sering mengalami berkeringat di malam hari. Dalam satu penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Family Medicine, sepertiga dari pasien perawatan primer dilaporkan berkeringat di malam hari selama satu bulan terakhir.

Namun, tidak ada yang tahu persis bagaimana kondisi ini terjadi, karena sebagian besar penderita tidak pernah melaporkan gejala yang mereka alami kepada dokter, kata James Mold, MD, di University of Oklahoma.

Dalam kajian yang diterbitkan dalam Journal of American Board of Family Medicine, Mold dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang memungkinan seseorang berkeringat di malam hari, diantaranya rasa panik, masalah tidur, demam, mati rasa pada tangan dan kaki, kecemasan dan stres, dan kesulitan bernapas di malam hari.

Berkeringat di malam hari juga dapat terjadi karena efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi, salah satunya selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), umumnya obat tersebut direkomendasikan untuk kondisi depresi.

"Belum ada kepastian mengenai penyebab kondisi ini, namun dapat dikatakan SSRI menjadi salah satu penyebabnya ," kata Mold.

Di sisi lain keringat pada malam hari dapat merujuk pada masalah yang serius. Mold  menunjukkan kondisi ini bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit autoimun, gangguan jantung, gangguan endokrin, penyakit GERD, HIV, TBC, jenis kanker tertentu, sleep apnea, dan gangguan panik.

Bagaimana gangguan medis ini bisa membuat tubuh berkeringat? Tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan temperatur tubuh ketika suhu naik secara mendadak melewati batas suhu normal. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan suhu tubuh naik, dari penggunaan selimut yang tebal, hingga inflamasi dalam tubuh saat Anda terkena penyakit atau infeksi.

Beberapa penelitian bahkan meyakini bahwa kondisi inflamasi ini dapat naik turun secara mendadak di malam hari. Ada juga beberapa kondisi lainnya yang dapat mempengaruhi sistem saraf, kelenjar keringat, atau faktor-fakror lain yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk meregulasi suhu badan.

Teori lain menyebutkan, pada orang sehat yang sering berolahraga mungkin dikondisikan untuk mengeluarkan keringat pada suhu rendah. Hal ini terutama terjadi pada orang yang intensitas olahraganya berlebihan.

Intinya, jika Anda bangun hampir setiap malam dalam kondisi penuh dengan keringat, Anda harus segera berkonsultasi pada dokter.

Mold juga menyarankan pemantauan suhu tubuh sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali sehari selama seminggu untuk mendeteksi adanya indikasi demam, dan untuk melihat gejala lain, sehingga Anda dapat langsung melakukan tindakan yang tepat.

Strategi terbaik untuk mengurangi keringat di malam hari yaitu mengobati apapun kondisi yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi pengaruh obat SSRI, beberapa orang mengalami kemajuan dengan menambahkan obat lainnya. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau