Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2015, 12:40 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Para ahli mengeluarkan saran baru mengenai saat teraman untuk terbang ketika sedang hamil. Calon ibu yang ingin bepergian disarankan terbang sebelum kehamilan berusia 37 pekan.

The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) dari Inggris mengatakan terbang saat hamil tidak berbahaya untuk kehamilan berisiko rendah. Namun efek samping tetap ada.

Efek samping itu bisa berupa kaki bengkak karena penumpukan cairan, masalah telinga dan hidung karena perubahan tekanan udara dan mabuk perjalanan yang makin parah.Terbang jarak jauh selama empat jam atau lebih dapat meningkatkan risiko terkena deep vein thrombosis (DVT) yang membuat terbentuknya bekuan darah di kaki atau pelvis. Kehamilan lebih lagi meningkatkan risiko DVT.

Sebelumnya, saran untuk wanita hamil kembar yang ingin terbang adalah sebelum kehamilan berusia 34 pekan. Namun sekarang saran itu diubah menjadi 32 pekan sesuai rekomendasi International Air Transport Association (IATA). Setelah 37 pekan, ibu hamil dapat melahirkan kapan saja.

Para ahli RCOG merekomendasikan wanita hamil mengenakan baju longgar dan sepatu nyaman. Saat di pesawat mereka juga disarankan untuk sering berjalan-jalan dan meregangkan tubuh di kursi setiap 30 menit.Mengenakan stocking kompresi elastik juga membantu mencegah DVT.

Dalam keadaan tertentu, wanita hamil sebaiknya tidak terbang. Khususnya ketika ibu hamil berisiko tinggi melahirkan sebelum waktunya, menderita anemia berat, menderita penyakit sickle cell, mengalami perdarahan di vagina, atau mengalami penyakit jantung atau paru-paru serius.

Philippa Marsden, ketua komite informasi pasien mengatakan informasi dan rekomendasi tersebut relevan untuk wanita hamil yang bepergian jarak pendek maupun panjang.

"Untuk memutuskan terbang atau tidak, ibu hamil harus mempertimbangkan usia kehamilan, fasilitas yang tersedia di daerah tujuan dan apakah perjalanan udara itu meningkatkan risiko penyakit mereka. Penting juga untuk mendiskusikan masalah yang mereka alami dengan bidan atau dokter sebelum terbang," katanya.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau