Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2015, 10:35 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com -
Jika Anda ingin menurunkan risiko penyakit jantung, mulailah mengatur pola makan. Studi terbaru menemukan pola makan Mediterania lebih berkhasiat melindungi jantung dibandingkan olahraga. Mereka yang banyak makan sayur, buah, kacang-kacangan, minyak zaitun dan ikan terbukti 47 persen berkurang risikonya terkena penyakit jantung selama lebih dari 10 tahun.

Penelitian itu dilakukan di Harokopio University, Athena dan merupakan yang pertama melacak risiko penyakit jantung selama 10 tahun pada populasi general. Sebagian besar studi sebelumnya hanya memfokuskan diri pada masyarakat usia paruh baya.

Hasil penelitian itu dipresentasikan pada konferensi tahunan American College of Cardiology. Penelitian itu melipatkan 2.500 pria Yunani berusia 18 sampai 89 tahun. Mereka memberi peneliti informasi kesehatan mereka setiap tahun dari 2001 sampai 2012.

Hampir satu di antara lima pria dan 12 persen wanita terkena atau meninggal karena penyakit stroke, jantung koroner dan serangan jantung. Para peneliti menilai pola makan peserta penelitian dari skala 1 sampai 55 berdasarkan frekuensi yang dilaporkan obyek penelitian sendiri dan level asupan dari 11 kelompok makanan.

Baca juga: Terlambat Menyadari, Nunung: Membantu Itu Boleh, Tapi...

Mereka yang mendapat skor sepertiga teratas dalam hal kepatuhan pada diet Mediterania ternyata 47 persen lebih sedikit terkena penyakit jantung selama periode 10 tahun dibandingkan dengan mereka yang mendapat nilai sepertiga di bawah.

Setiap kenaikan satu poin dalam skor diet tersebut ada hubungannya dengan penurunan tiga persen risiko penyakit jantung. Perbedaan ini terlepas dari faktor risiko penyakit jantung seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, tingkat pendidikan, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi.

Wanita tercatat lebih patuh mengikuti diet Mediterania. "Penelitian kami menunjukkan diet Mediterania merupakan intervensi bermanfaat untuk segala jenis orang dan jenis kelamin serta usia, orang sehat maupun yang sedang sakit," ungkap Profesor Demosthenes Panagiotakos, salah satu peneliti tersebut.

Baca juga: Tolak Revisi UU TNI, Mahasiswa Papua Sebut Percuma Sekolah Tinggi-tinggi tapi TNI Aktif Duduk di Jabatan Sipil

"Kepatuhan diet Mediterania lebih memiliki manfaat protektif dibandignkan aktivitas fisik. Terbukti pula diet ini memiliki manfaat langsung untuk kesehatan jantung dan manfaat tak langsung dalam menangani diabetes, hipertensi dan peradangan," tambahnya.

"Karena diet Mediterania didasarkan pada kelompok makanan yang cukup mudah ditemukan. Masyarakat di seluruh dunia dapat menerapkannya dengan mudah dan membantu melindungi diri mereka sendiri dari penyakit jantung hanya dengan biaya murah," katanya.

Mereka mengaku penelitian ini terbatas hanya pada masyarakat Yunani yang tinggal di daerah Athena dan mungkin tidak menggambarkan pola kesehatan masyarakat negara lain. Mereka pun mengatakan masyarakat perkotaan di Yunani saat ini mengadopsi pola makan yang mirip dengan masyarakat Amerika Serikat.

Analisis penelitian ini mengonfirmasi hasil penelitian sebelumnya yang menemukan pria, usia tua, diabetes dan ukuran peradangan ada hubungannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Riset sebelumnya pun menemukan diet Mediterania tradisional ada hubungannya dengan penurunan berat badan, penurunan risiko diabetes, penurunan tekanan darah dan penurunan kolesterol darah, termasuk juga penurunan risiko penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Daun Kelor, Siapa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Penukaran Uang Baru 2025 Dibuka Lagi 16 Maret, Ini Cara dan Syaratnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

TNI Diminta Tak Lindungi Prajurit yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Terlalu Barbar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pernah Ditegur Tarzan Srimulat gara-gara Terlalu Prioritaskan Keluarga, Nunung: Masa Tuamu Akan Hancur

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Terlambat Menyadari, Nunung: Membantu Itu Boleh, Tapi...

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dengan Syarat...

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau