Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2015, 09:36 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anak-anak perlu gizi seimbang agar tumbuh kembangnya maksimal. Namun, bukan berarti anak diberikan banyak makan yang bisa menyebabkannya obesitas atau kelebihan berat badan.

Peran orangtua sebenarnya sangat besar terkait berat badan anak ini. Terkadang, orangtua lah yang menyebabkan anak menjadi obesitas.

Menurut konsultan penurunan berat badan dokter Grace Judio-Kahl, orangtua kerap memberikan contoh yang salah kepada anak. Misalnya, saat akhir pekan selalu mengajak anak makan di luar rumah. Semua keinginan anak pun dibeli sehingga anak jadi terbiasa lapar mata.

Namun, di sisi lain orangtua mengkritik jika anaknya yang beranjak remaja mulai kelebihan berat badan.

"Orang tua baru panik dan ingin anaknya kurus dengan selalu mengritik. Ini memberikan pesan yang rancu pada anak karena orang tua ingin anaknya turun berat badan, tapi ketakukan bila anaknya kurang makan," terang Grace dalam acara peluncuran bukunya berjudul Cara Fun & Smart Diet Remaja di Klinik Light House, Jakarta Selatan, Rabu
(18/3/2015).

Menurut Grace, orangtua perlu memberikan edukasi pola makan yang benar pada anak sejak kecil. Sebab, obesitas bisa terus bertahan hingga anak dewasa karena kebiasaan pola makan yang buruk. Obesitas diketahui sebagai pemicu berbagai penyakit.

"Orang yang tahu pola makan yang benar dapat mengajari anak-anaknya memilih makanan sehat. Bukan diet berlebihan yang membatasi asupan atau selalu menyediakan santapan tanpa gizi yang baik," kata Grace.

Orangtua juga kerap menunjukkan pola makan yang tidak sehat di depan anak. Anak pun akhirnya mengikuti pola makan orang tua.

Sementara itu, menurut psikolog Tara Adisty de Thouars, anak-anak yang beranjak dewasa akan sangat mudah terpengaruhi oleh kritikan. Kritikan orang tua yang menyebut sang anak gemuk bisa membuat anak berusaha diet.

Namun,  remaja sering kali melakukan diet yang salah sehingga akan mengalami gangguan makan. "Ajari remaja untuk menyayangi tubuh dengan menjaga kesehatan dan mengosumsi makanan sehat sesuai sinyal tubuh," kata Tara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau