KOMPAS.com – Setelah Lance Amstrong, pesepeda Ivan Basso juga didiagnosa mengidap kanker testis. Basso menyatakan mundur dari kejuaraan balap sepeda Tour de France pada Senin (13/7/2015). Penyakit yang sama dialami oleh dua pesepeda ini memunculkan tanda tanya, adakah kaitan antara bersepeda dengan risiko kanker testis?
Seorang profesor onkologi dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, Thomas Schwaab pun angkat bicara. Ia menegaskan, tidak ada pengaruh bersepeda dengan risiko pria terkena kanker testis
"Tidak ada hubungan antara olahraga atletik pada umumnya dan bersepeda khususnya dengan terjadinya kanker testis," kata Schwaab seperti dikutip dari Livescience.
Schwaab mengatakan, saat duduk di sadel sepeda, beban bertumpu pada perineum atau daerah antara alat kelamin dan anus, bukan testis.
Menurut National Institutes of Health, kanker testis dipengaruhi oleh usia seorang pria. Kanker testis rata-rata diderita oleh pria berusia 20-39 tahun. Amstrong didiagnosis saat berusia 25 tahun, sedangkan Basso saat berusia 37 tahun.
Selain itu, dokter pun menegaskan tidak ada kaitan antara obat atau doping yang diminum oleh pesepeda dengan kanker testis. Menurut Schwaab, sebagian besar obat yang diminum pesepeda hanya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh dan tidak memengaruhi produksi hormon.
Dibanding jenis kanker lainnya, tingkat kesembuhan kanker testis cukup tinggi karena bisa terdiagnosis sejak dini. Kasus Amstrong menjadi bukti. Setelah sembuh dari kanker testis, Amstrong kembali bersepeda dan menjuarai Tour de France.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.