Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Alami Tubuh Juga Pengaruhi Kesehatan Kita

Kompas.com - 01/08/2015, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Cuaca panas yang kita rasakan sejak pagi sampai sore membuat tubuh lebih gampang berkeringat dan tentu saja bau badan. Banyak juga kondisi lain yang menyebabkan keringat mengalir deras dari tubuh sehingga akhirnya aroma tubuh berbau tidak sedap.

Sebenarnya bau badan bukan hanya soal keringat yang bercampur dengan bakteri. Para ilmuwan sejak lama mengetahui bahwa setiap orang memiliki bau alami yang unik dan berbeda seperti halnya sidik jari. Sebagian ilmuwan menyebutnya "odorprint".

Itu sebabnya mengapa anjing mampu mengendus adanya orang asing dan wangi parfum yang sama bisa mengeluarkan aroma berbeda pada tiap individu. Odorprint tersebut juga berpengaruh pada kesehatan dan kondisi tubuh.

1. Menjadi magnet nyamuk
Jika Anda sering menjadi sasaran gigitan nyamuk, bisa jadi itu karena bau alami tubuh Anda. Meski nyamuk tak akan keberatan menggigit siapa saja, tapi diperkirakan 20 persen orang secara khusus memang lebih menarik bagi nyamuk.

2. Mendapatkan jodoh
Ternyata bukan hanya penampilan fisik atau sifat pasangan saja yang bisa membuat kita jatuh hati. Para ilmuwan meyakini, berdasarkan studi pada hewan dan manusia, seseorang akan lebih tertarik pada orang yang memiliki bau tubuh alami berbeda. Mungkin ini yang sering disebut sebagai "chemistry".

3. Menandakan stres
Saat kita sedang mengalami stres cukup lama, bau tubuh kita akan berubah. Walau orang lain tidak bisa mendeteksinya, tapi hewan dengan penciuman sangat tajam seperti anjing bisa mengetahuinya.

4. Menarik banyak teman
Dalam sebuah penelitian diketahui, bau tubuh seseorang bisa menarik banyak orang untuk mendekatinya atau sebaliknya. Ini karena bau tubuh seseorang juga bisa mencerminkan apakah seseorang memiliki kepribadian terbuka, dominan, pencemas, dan sebagainya.

5. Menandakan kesehatan
Bukan cuma hewan, tubuh manusia juga mengeluarkan bau yang lebih menyengat saat sakit. Ini sebabnya mengapa anjing yang terlatih bisa mendeteksi apakah seseorang mengidap penyakit tertentu. Jensi penyakit yang bisa dikenali antara lain epilepsi, diabetes, atau kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau