KOMPAS.com - Masalah kesuburan saat ini tak hanya dialami pria maupun wanita dengan usia di atas 35 tahun, tetapi juga di usia 20-an. Bila Ibu mengalaminya, cobalah solusi dari Medical University of Graz di Austria ini.
Para peneliti mengemukakan bahwa sinar matahari ternyata dapat meningkatkan kesuburan. Penelitian mereka menunjukkan bahwa vitamin D dapat menyeimbangkan hormon seks pada perempuan, dan memperbaiki jumlah sperma pada laki-laki. Penemuan ini tentu memberikan alternatif bagi banyak pasangan yang sudah menjalani berbagai perawatan kesuburan yang mahal dan kadang tidak sepenuhnya diperlukan.
"Orang bisa memilih menghabiskan waktu di luar untuk mendapatkan sinar matahari, atau mengambil suplemen vitamin D, yang menjadi cara yang aman dan mudah untuk meningkatkan kadar kesuburan," ujar pemimpin penelitian ini, Dr Elisabeth Lerchbaum. Bila tidak terkena sinar matahari, perempuan cenderung berovulasi lebih sedikit dan peluang sel telur untuk tertanam pada rahim akan berkurang.
Meskipun vitamin D bisa didapatkan dalam jumlah kecil melalui minyak ikan, telur, dan hati, 80 persen dari kebutuhan tubuh kita didapatkan dari proses kimiawi yang terjadi ketika sinar UVB diserap oleh kulit. "Vitamin D makin meningkat kepentingannya untuk kesuburan," ujar Zita West, pakar kesuburan dan pemilik Zita West Clinic di London. "Setelah melakukan pengujian mengenai vitamin D terhadap lebih dari 800 pasien, kami mendapati bahwa sekitar 70 persen dari pasien kami mengalami kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan obesitas, sindroma ovarium polikistik, dan kelainan kekebalan."
Oleh karena itu, pasangan yang sedang menjalani terapi kehamilan sebaiknya lebih sering "berjemur" di bawah matahari. Jangan lupa, sinar matahari yang menyehatkan adalah saat pagi hari. Cukup berjemur sekitar 10 menit untuk menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.