KOMPAS.com - Masalah klasik yang kerap di alami oleh para orangtua; anak-anak menolak makan sayur. Kejadian ini tak jarang membuat orang tua merasa stres, hingga akhirnya mengambil alternatif pengganti sayur berupa suplemen multivitamin. Tetapi ada kabar menggembirakan dari para ilmuwan, yaitu sebuah cara agar anak-anak makan makan lebih banyak sayuran di piring saji mereka.
Tertulis dalam jurnal Food and Nutrition Science, ahli konsumsi pangan Dr. Ariun Ishdorj dan rekan-rekannya menemukan cara yang cukup efektif untuk membentuk pola makan sehat di sekolah. Setelah menganalisa banyaknya sayur yang tertinggal di piring 8.500 anak-anak sekolah di Amerika, para ilmuwan menemukan, kombinasi antara menu utama dengan jenis sayuran sangat memengaruhi keinginan anak untuk makan sayur.
Mereka menyebutkan, sayur-sayuran akan lebih banyak dimakan bila dikombinasikan dengan makanan yang kurang populer atau membosankan. Misalnya, saat brokoli—salah satu sayuran yang dibenci, disajikan dengan kentang panggang atau nuget ayam, maka brokoli akan lebih banyak dimakan. Sebaliknya, saat brokoli disajikan dengan menu yang lebih digemari seperti burger daging atau kebab daging, maka sayuran yang tertinggal di piring akan lebih banyak.
“Penelitian ini diharapkan bisa menjadi patokan agar sekolah menyediakan kombinasi makanan tepat agar anak-anak gemar makan sayur,” ungkap Dr. Ishdorj. Ini juga bisa menjadi masukan bagi orangtua saat menginginkan anak-anaknya lebih banyak makan sayur.
Kesimpulan dari penelitian ini, Anda bisa mulai menganalisa makanan apa saja yang menjadi kegemaran anak-anak dan makanan apa saja yang tidak begitu digemari. Lalu sajikan sayur dengan makanan yang kurang digemari, agar mereka makan sayur lebih banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.