Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Permen Karet Tertelan?

Kompas.com - 18/11/2015, 18:00 WIB
KOMPAS.com- Masih merasa ngeri ketika tak sengaja menelan permen karet? Mitos yang mungkin sering Anda dengar bahwa permen karet yang tertelan akan tetap berada di usus selama bertahun-tahun itu ternyata tidak benar!

Tubuh kita sebenarnya bisa mencerna beberapa bahan yang terdapat pada permen karet. “Sisanya akan dikeluarkan melalui sistem pencernaan anda,” kata Gerry Mullin, seorang profesor kedokteran di Johns Hopkins Hospital.

“Apa yang tak dapat dicerna oleh tubuh kita yaitu bahan dasar permen karet,” ujar Nancy McGreal, ahli gastroenterologi di Duke Medicine. Bahan tersebut tak bisa larut, sehingga tubuh kita tidak bisa mencernanya.

Tapi tak seperti permen karet yang menempel di trotoar atau sepatu, kita tak perlu stres memikirkan permen karet yang menempel di dalam perut atau saluran usus. Memang butuh waktu sedikit lebih lama bagi permen karet untuk melewati sistem percernaan bersama sisa-sisa makanan lainnya, namun permen karet pasti akan diekskresikan dengan lancar.

McGreal mengatakan, sepanjang karirnya, ia belum pernah melihat benda-benda lengket nongkrong di usus seseorang.

Ada kondisi dimana permen karet yang tertelan dapat menyebabkan masalah. Hal itu terjadi ketika sahabat mengidap penyakit Crohn atau divertikulitis yang menyebabkan penyempitan pada usus.  Dalam kasus ini, bahkan makanan yang dapat dicerna pun bisa sangat beresiko ketika mereka melewati area yang sangat sempit.

Dalam kasus langka, permen karet dapat menyumbat usus dan menyebabkan kram perut, sembelit dan masalah perut lainnya.

Menurut Mullin, mengunyah permen karet bermanfaat bagi kesehatan. Karena mengunyah mengaktifkan kelenjar air liur sehingga dapat membantu menetralkan asam.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kebiasaan mengunyah permen karet dapat membantu kita lebih konsentrasi. Mengunyah permen karet bebas gula selama 10 menit sehari juga dapat menghilangkan sekitar 100 juta bakteri dari mulut kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau