Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2025, 07:04 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Munculnya wabah Human Metapneumovirus (HMPV) di Tiongkok telah memicu kekhawatiran global, mengingatkan banyak orang pada pandemi COVID-19 yang mengubah dunia.

Meskipun HMPV dan Covid-19 memiliki kesamaan, memahami perbedaannya sangatlah penting.

HMPV adalah virus pernapasan yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, mirip dengan flu biasa.

Seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan influenza, HMPV adalah penyakit musiman, yang biasanya memuncak selama musim dingin dan awal musim semi.

HMPV bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, meskipun bukti serologis menunjukkan keberadaannya setidaknya sejak tahun 1958.

Virus ini termasuk dalam famili Pneumoviridae, dan memiliki klasifikasi yang sama dengan RSV, sebagaimana disebutkan dalam laporan Times of India.

Baca juga: Menkes Sebut HMPV Sudah Lama Ada di Indonesia, Penderita Bisa Pulih dengan Sendirinya

Apakah sama dengan Covid-19?

Meskipun disebabkan oleh patogen yang berbeda, HMPV merupakan metapneumovirus dan Covid-19 berasal dari virus corona SARS-CoV-2—keduanya memiliki kesamaan yang mencolok:

1. Gejala pada saluran pernapasan
Baik HMPV maupun Covid-19 menyebabkan penyakit pernapasan pada orang-orang dari segala usia. Gejala umumnya meliputi demam, batuk, hidung tersumbat, dan sesak napas.

2. Kelompok rentan
Kedua virus sangat beresiko pada anak, orang dewasa yang lebih tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Cara penularan
Penyebaran terjadi terutama melalui droplet pernapasan dari batuk atau bersin, kontak dekat dengan orang lain, dan kontak dengan orang yang tidak dikenal.

4. Muncul musiman
Menurut penelitian, kedua virus tersebut menunjukkan pola musiman.

Infeksi HMPV mencapai puncaknya pada akhir musim dingin hingga awal musim semi, sementara COVID-19 menunjukkan sensitivitas terhadap variasi suhu, dengan kasus meningkat selama bulan-bulan yang lebih dingin.

Baca juga: Imbauan Kemenkes untuk Cegah Penularan Virus HMPV

Perbedaan utama antara HMPV dan Covid-19

Gejala dari kedua infeksi ini memang mirip, tetapi ada perbedaan dalam tingkat keparahan dan bentuknya.

- Gejala HMPV
Pada dasarnya gejala infeksi ini ringan dan mirip seperti sedang pilek, tetapi pada kelompok rentan dapat memburuk menjadi bronkiolitis (radang dan penyumbatan dalam saluran udara terkecil di paru) atau pneumonia. Biasanya juga muncul batuk mengi dan sulit bernapas.

- Gejala Covid-19
Sangat bervariasi mulai dari kasus tanpa gejala hingga komplikasi parah seperti pneumonia, gejala sistemik (misalnya, kehilangan kemampuan mencium dan mengecap, nyeri otot), dan bahkan kegagalan multiorgan dalam kasus berat.

Penanganan

Covid-19 bisa dicegah dengan vaksin dan pemberian antivirus sebagai pengobatan utama. Sedangkan HMPV lebih berfokus pada mengatasi gejala yang timbul.

HMPV biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus untuk HMPV. Oleh karena itu faktor pencegahan menjadi kunci. Yang bisa kita lakukan adalah rutin mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta memakai masker.

Baca juga: Apakah Butuh Obat Antibiotik untuk Mengobati HMPV? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau